Notification

×

Iklan

Iklan

Alat Deteksi Corona "GeNose" Akan Diterapkan Diseluruh Transport Laut dan Udara

23 Feb 2021 | 20:35 WIB Last Updated 2021-02-23T13:36:38Z

Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan penerapan alat pendeteksi Covid-19 karya anak bangsa “GeNose” pada transportasi laut dan udara.

GREENBERITA.com
- Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan penerapan alat pendeteksi Covid-19 karya anak bangsa “GeNose” pada transportasi laut dan udara. Untuk mempersiapkannya, Menhub melakukan pertemuan dengan Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan dan MenkoPMK Muhadjir Effendy bersama dengan jajaran dan Peneliti UGM, pada Selasa (23/2) di Kantor KemenkoPMK dan Kemenkomarves, Jakarta.


Dalam pertemuan dengan kedua Menko, Menhub hadir bersama Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni UGM Prof. Paripurna dan Inisiator dan Peneliti GeNose dari UGM Prof. Kuwat Triyana, Dirjen Perhubungan Udara  Novie Riyanto, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, dan Dirut KAI Didiek Hartantyo.


“Di kereta api, animo masyarakat untuk menggunakan GeNose sangat bagus dan saat ini para pemangku kepentingan di sektor perhubungan laut dan udara juga menginginkan penggunaan GeNose. Untuk itu, kami melaporkan kepada Pak Menko tentang rencana itu, dan tentunnya akan kami lakukan dengan hati-hati,” kata Menhub.


Menhub menuturkan, penerapan GeNose di simpul-simpul transportasi diperlukan agar masyarakat mendapatkan akses terhadap alat pendeteksi (screening) Covid-19 yang lebih terjangkau, sehingga dapat mengurangi potensi penularan saat menggunakan transportasi umum.


Direncanakan penggunaan alat deteksi GeNose juga akan diterapkan di pelabuhan tanjung priok  pada akhir minggu ini secara acak( random). Sementara, untuk di sektor udara akan mulai diterapkan pada 1 April 2021 mendatang karena ada beberapa hal yang harus dibahas lebih lanjut secara teknis operasionalnya.


Menhub menjelaskan, penerapan pemeriksaan melalui GeNose di sektor kereta api bisa menjadi pembelajaran yang baik bagi para pemangku kepentingan di sektor perhubungan laut dan udara. Ia meminta Dirjen Perhubungan Udara dan Laut untuk mempersiapkan mekanisme dan SOP-nya, menyesuaikan dengan regulasi yang ada di kedua sektor tersebut.


Sementara itu, MenkoPMK Muhadjir Effendy mengatakan, sangat mendukung kehadiran GeNose sebagai salah satu alternatif alat pendeteksi Covid-19 yang digunakan di simpul-simpul transportasi, karena GeNose merupakan produk dalam negeri dan memiliki kelebihan-kelebihan seperti : lebih mudah dan aman penggunannnya, tingkat akurasi cukup tinggi.


“Semoga ke depannya dapat diproduksi secara massal dan dapat terus dikembangkan sehingga tingkat akurasinya akan semakin meningkat. Kita akan terus memperbanyak penggunaan GeNose untuk kepentingan pelayanan publik. Tidak hanya untuk perjalanan, tetapi juga bisa digunakan di tempat yang lain yang sangat membutuhkan,” ucap MenkoPMK.


Senada dengan MenkoPMK, Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, mendukung penuh penerapan GeNose karena merupakan karya anak bangsa, sudah teruji, dan sudah memiliki izin edar dari Kemenkes. Menkomarves juga menyetujui rencana diberlakukannya penggunaan GeNose sebagai salah satu alternatif alat pendeteksi Covid-19 mulai tanggal 1 April 2021 pada seluruh moda transportasi.


“Saya menyetujui seluruh simpul transportasi menggunakan GeNose sebagai salah satu alternatif alat pengecekan terhadap Covid-19, tetapi kualitas dari GeNose ini harus terus ditingkatkan,” tutur Menkomarves.


Saat ini penggunaan GeNoe sebagai syarat perjalanan sudah dilakukan untuk angkutan kereta api jarak jauh, serta untuk angkutan bus dan penyeberangan yang dilakukan secara acak (random/tidak wajib). 


Dirut PT KAI Didiek Hartantyo menyatakan, hingga saat ini GeNose sudah diterapkan di 8 stasiun ka yaitu : Stasiun Senen dan Gambir di Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Solo Balapan, Yogyakarta Tugu dan Surabaya Pasar Turi. Dan akan terus ditambah hingga ke 44 stasiun ka yang ada di Jawa dan Sumatera. 


Didiek mengungkapkan, penggunaan GeNose sangat diminati masyarakat karena prosesnya mudah, nyaman, dan harga lebih terjangkau. Hingga saat ini, alat GeNose yang ada di 8 stasiun ka sudah mendeteksi sebanyak 63.523 orang, dengan hasil negatif sebanyak 62.906 orang dan sisanya sebanyak 617 orang dengan hasil positif.


Pihak dari UGM yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni Prof. Paripurna dan Prof Kuwat Triyana sebagai Inisiator dan Peneliti GeNose menyatakan akan terus meningkatkan kinerja alat GeNose dengan terus melakukan pengembangan dan penyempurnaan agar tingkat akurasinya semakin tinggi. Selain itu, dari sisi produksi dan distribusinya juga akan terus ditingkatkan

(gb-rizal/rel)