Notification

×

Iklan

Iklan

Suara Perempuan Untuk Keadilan Gelar Dialog dengan Paslon Bupati Samosir

26 Nov 2020 | 14:12 WIB Last Updated 2020-11-26T07:12:30Z

Suara Perempuan Untuk Keadilan (SPUK) Samosir melaksanakan dialog dan kontrak politik dengan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Samosir

SAMOSIR,GREENEBRITA.com- Guna mewujudkan Pilkada 2020 yang bersih, sehat, bebas dari praktik politik uang dan isu primordialisme, puluhan perempuan yang tergabung dalam Suara Perempuan Untuk Keadilan (SPUK) Samosir melaksanakan dialog dan kontrak politik dengan kandidat Bupati dan Wakil Bupati Samosir pada Senin, 23 November 2020 di Wisma A.E Manihuruk, Lumban Suhi-Suhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.


Pernyataan ini dibenarkan oleh Ketua SPUK Samosir Rusni boru Simanihuruk ketika dikonfirmasi greenberita pada Kamis, 26 November 2020.


"Benar, kita telah melaksanakan kegiatan Dialog dan Kontrak Politik dengan para Paslon Bupati Samosir," tegas Rusni Simanihuruk.


Menurutnya, kegiatan ini berguna untuk meningkatkan pengetahuan perempuan tentang visi, misi dan program kerja para kandidat serta menguatkan komitmen kandidat terhadap pemenuhan hak-hak perempuan, anak dan kelompok marginal.


"Sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan tentang pemenuhan hak-hak perempuan, anak dan kelompok marginal perlu adanya kontrak politik antara SPUK dengan kandidat," tambah Rusni.


Acara ini dihadiri oleh Ketua KPUD Samosir Ika Rolina Samosir, Bawaslu Samosir yang diwakili oleh Brans SW Simalango, Ketua Pesadaan Sada Ahmo(Pesada) yang diwakili oleh Koordinator Keuangan dan Fundraising Pesada, Romida Katarina Sinaga. anggota SPUK, Kandidat nomor urut 1 Marguna dan insan pers.


Ketua KPU Samosir Ika Rolina Samosir mengatakan bahwa jumlah pemilih perempuan lebih banyak pada DPT pemilih yang ada di Kabupaten Samosir.


“Ternyata dari 93.160 DPT, jumlah pemilih perempuanlah yang terbanyak sehingga sangat berpengaruh besar atas kemenangan calon,” ujar Ika Samosir.


Ika juga menambahkan, pada masa pandemik Covid-19 saat ini, KPU Samosir telah melakukan tes untuk seluruh anggota baik itu KPU, PPK, PPS dan KPPS sebanyak dua kali.


“Petugas-petugas sudah kami lakukan test rapid sebanyak dua kali,” jelas Ika

 

Masih menurut Ika, pihaknya akan melaksanakan debat publik untuk yang kedua kalinya dan akan disiarkan langsung di Efarina TV pada 30 November 2020.

 

Staf Bawaslu Brans SW Simalango berharap masyarakat Samosir ikut serta dalam mengawasi Pilkada 2020 dan melaporkan kepada Bawaslu jika menemukan kecurangan di lapangan serta menjelaskan teknis pelaporannya kepada Bawaslu.


Koordinator keuangan dan fundraising Pesada,  Romida Katarina Sinaga, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengundang 3 (tiga) Kandidat Bupati dan Wakil Bupati Samosir.


“ Jadi kalau yang datang ini menang, apa yang sudah dituangkan di dalam kontrak politik itu, akan bisa kita tagih ke beliau. Dan mudah-mudahan menang,” harapnya.


Ketua Suara Perempuan Untuk Keadilan (SPUK) Rusni Simanihuruk membacakan beberapa poin nota kesepakatan yang dibuat para perempuan SPUK.


Terisah, Paslon Bupati Samosir dari nomor urut 1 (satu) Marhuale Simbolon mengatakan bahwa kehidupan masyarakat di Kabupaten Samosir harus lebih baik dari sebelumnya.


Saat ditanya kesiapan mental dalam menghadapi Pilkada yang tinggal terhitung hari, Marhuale Simbolon mengatakan bahwa perasaannya di pilkada ini, biasa-biasa saja.


“Ngapain saya gugup di Samosir ini, di negara inipun saya sudah tidak gugup” ujar Marhuale.


Menurut Marhuale, Marguna hadir untuk memenangkan masyarakat dan tidak butuh dimenangkan.


“Marguna itu hanya sebagai perantaraan,” tambahnya.


Masih menurut Marhuale, dengan uang negara yang datang ke Samosir ini bisa gunakan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat Samosir yang akan dimulai dari pertanian.


Ketika dikonfirmasi tentang peluangnya untuk memenangkan pilkada Samosir, Marguna menanggapi secara diplomasi.


“Ahh gak peduli itu, kita Marguna berusaha datang ke Samosir untuk memperbaiki kehidupan masyarakat Samosir,” tegasnya


Dirinya berharap agar masyarakat Samosir dapat menggunakan haknya untuk menentukan pilihannya.


“Tapi masyarakat dalam menentukan pilihannya pertama jangan lupa kebutuhan hidupnya,” harapnya. ***

(gb-elim09)