Notification

×

Iklan

Iklan

Tano Ponggol Akan Dilengkapi Jembatan Cable Stayed

2 Des 2020 | 19:57 WIB Last Updated 2020-12-02T12:57:57Z

Jembatan Tano Ponggol, dibangun dengan metode cable stayed

SAMOSIR, GREENBERITA.com|| 
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai konstruksi Jembatan Aek Tano Ponggol di Sumatera Utara (Sumut) sepanjang 294 meter. Pembangunan jembatan ini dilakukan untuk pengembangan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas/Destinasti Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Sebagaimana diketahui, Danau Toba telah ditetapkan sebagai bagian dari 5 KSPN Prioritas/DPSP. 


Kelima KSPN/DSPN tersebut yakni, Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Danau Toba di Sumut.  Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN/DPSP direncanakan secara terpadu. 


"Baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui rencana induk pembangunan infrastruktur," ujar Basuki dalam siaran pers, Rabu (2/12/2020). 


Basuki melanjutkan, hal pertama yang harus diperbaiki pada sektor pariwisata adalah infrastruktur, fasilitas, dan terakhir promosi besar-besaran.


Sebab, jika hal tersebut tidak diperbaiki maka wisatawan hanya datang sekali dan tidak akan mau kembali lagi. Perlu diketahui, pembangunan Jembatan Aek Tano Ponggol dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah II Sumatera Utara. 


Jembatan ini akan menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Samosir. Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air ( SDA) Kementerian PUPR juga melakukan pelebaran alur Tano Ponggol mulai dari 25 meter menjadi 80 meter sepanjang 1,2 kilometer sehingga dapat dilewati oleh kapal pesiar. 


Informasi yang dilansir dari Kompas.com, Tano Ponggol merupakan satu-satunya akses darat untuk menuju Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba. Desain jembatan tersebut akan mengadopsi kearifan lokal adat Batak dengan perkiraan ketinggian ideal jembatan sekitar 8 hingga 9 meter dari permukaan danau. 


Tipe struktur jembatan yang digunakan adalah cable stayed (beruji kabel) dengan tiga tiang yang dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Dana pembangunan jembatan tersebut tbersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2020-2022 senilai Rp157 miliar.


(gb-ars/rel)