Notification

×

Iklan

Iklan

Ucapkan Duka, Vandiko Sampaikan Terimakasih Kepada Fans Rapberjuang

22 Jul 2020 | 01:22 WIB Last Updated 2020-07-21T18:22:37Z
SAMOSIR,GREENBERITA.com- Keluarga besar balon Bupati Samosir Vandiko Timoteus Gultom tengah mengalami rasa duka atas meninggalnya salah satu team dan juga keluarga besarnya yaitu Parlindungan Mangihut Tua Gultom yang meninggal dunia akibat kecelakaan pada Selasa, 21 Juli 2020.

Secara simpatik Fans Rapberjuang ikut menyatakan rasa dukanya dengan menyampaikan turut berdukacita atas meninggalnya Parlindungan Gultom yang merupakan salah satu timses bacalon Bupati Samosir.

"Saya mengajak kawan-kawan agar mendoakan almarhum diterima Tuhan disisinya serta pihak keluarga diberikan ketabahan," ujar Koordinator Fans Rapberjuang Suganda, seperti dari garudanews.

Menyikapinya, Balon Bupati Samosir Vandiko Gultom menyatakan apresiasi tinggi kepada Fans Rapberjuang atas ucapan tersebut.

"Terimakasih atas sikap simpatik para sahabatku di Fans Rapberjuang atas ucapan dukanya bagi keluarga kami yang mengalami musibah ini, saya sangat mengapresiasinya dan berdoa agar Tuhan Yang Maha Baik memberikan keselamatan kepada kita semuanya," ujarnya.

Vandiko juga menyatakan bahwa dirinya sangat merasakan duka mendalam atas kepergian salah satu team terbaik di Vandiko Timoteus Gultom Center ini.

"Saya merasakan kesedihan mendalam atas kepergian saudara saya Parlindungan Gultom ini disaat beliau sedang bertugas membantu rakyat dalam memberikan tali asih pada masyarakat Desa Maduma," ucap Vandiko Gultom dengan raut sedih mendalam.

Sebelumnya diberitakan Kecelakaan tunggal menyebabkan korban meninggal dunia terjadi di Dusun II Desa Maduma, Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir pada Selasa, 21 Juli 2020.

Kejadian ini dibenarkan oleh Kapolres Samosir melalui Kasat Lantas AKP. Syamsul Arifin Batubara ketika dikonfirmasi greenberita diruang kerjanya.

"Kecelakaan ini terjadi ketika satu unit mobil Toyota Avanza warna hitam BK 1932 ZD yang dikemudikan korban bernama Parlindungan Mangihut Tua Gultom masuk kedalam jurang sedalam lebih kurang 100 meter," ujar AKP. Syamsul Batubara.

Kejadian terjadi pukul 11 Wib ketika korban atas nama Parlidungan Gultom (46 tahun) hendak memutar disebuah lokasi disebuah tebing yang dipinggirnya jurang yang dalam.

"Ketika itu korban hendak memutar arah, dan ketika selesai memutar korban diduga tidak mengetahui bahwa mobil tersebut masih dalam keadaan netral, sehingga dengan kondisi jalan yang menurun, mobil tersebut langsung masuk ke dalam jurang yang kurang lebih 100 meter kedalaman dari jalan," tambah AKP. Syamsul.

Menurutnya korban diduga sempat keluar dari dalam mobil, namun karena keadaan medan jurang terjal dan berbatu,  korban mengalami benturan dengan batu dan berguling ke bawah sehingga mengalami luka pada bagian kepala belakang dan patah kaki kanan sehingga meninggal dunia di tempat kejadian.

(gb-As01-red)