Notification

×

Iklan

Iklan

BPS Samosir: Sensus Penduduk 2020 Dilaksanakan Online dan Wawancara

1 Feb 2020 | 17:02 WIB Last Updated 2020-02-01T10:10:50Z
SAMOSIR,GREENBERITA.com- Badan Pusat Statistik (BPS) kembali akan menyelenggarakan Sensus Penduduk yang ketujuh pada 2020. Sensus yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali itu bakal berbeda dengan pelaksanaan sensus pada tahun-tahun sebelumnya. 

Kali ini BPS menggunakan combine method (metode kombinasi) yang menggabungkan pendataan mandiri secara online dan pendataan dari petugas yang mendatangi rumah warga (door to door).

Sensus Penduduk Indonesia 2020 atau disingkat SP2020 adalah pendataan penduduk Indonesia yang mencakup Jumlah penduduk, etnis, agama, pekerjaan, perekonomian, dan lain-lain.

Hasil Sensus Penduduk 2020 sangat penting untuk menentukan kebijakan di seluruh sektor, baik pertanian, perumahan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.

Rencana pelaksanaan Sensus Penduduk di Kabupaten Samosir pun sudah mulai tampak menggeliat dengan mulai dipasangnya bahan-bahan sosialisasi seperti baliho dan iklan di media elektronik dan media online.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala BPS Samosir, Azantaro, SE.,M.Si ketika melakukan wawancara dengan greenberita beberapa waktu lalu.
Kepala BPS Samosir, Azantaro, SE.,M.Si

Menurut Azantaro, pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 di Samosir juga akan mengikuti program nasional secara serentak, dan kegiatan ini terbagi menjadi sensus penduduk online yang akan dilaksanakan 15 Februari sampai 31 Maret mendatang dan sensus penduduk wawancara pada bulan Juli 2020.


"Di Sensus Penduduk 2020 ini, untuk pertama kalinya kami mengajak partisipasi masyarakat, untuk meng-update data dirinya. Jadi, pada 2020 nanti ada dua tahap. Yang pertama, kita punya sensus penduduk online. Masyarakat kami imbau untuk memutakhirkan data dirinya dengan keterangan-keterangan terkini. Mulai 15 Februari sampai 31 Maret bisa masuk ke tautan https://sensus.bps.go.id," ujar Azantaro.

Kemudian masyarakat bisa memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor Kartu Keluarga (KK). Ketika sudah login, nanti di dalamnya itu ada 21 pertanyaan. 

"Sebanyak 14 pertanyaan diisi otomatis dari data Dukcapil. Misalnya, nama sudah ada, jenis kelamin, tanggal lahir, agama, termasuk alamat. Tetapi untuk poin alamat ini nanti akan kita tanyakan, apakah alamat tempat tinggal sama dengan alamat KTP. Kalau berbeda, kami minta alamat tempat tinggalnya. Sehingga, nanti kita ada penduduk dejure menurut KTP dan penduduk menurut defacto, karena masing-masing diperlukan," tambah Kepala BPS yang terkenal ramah bergaul ini.

Setelahnya akan ada keterangan individu seperti pendidikan. Kalau sebelumnya di KTP masih S1 dan sekarang mungkin sudah S2 sehingga perlu di-update, juga pekerjaan, apakah masih sesuai dengan KTP. 

Selain itu, ada beberapa tambahan keterangan yang terkait dengan perumahan. Akan ditanyakan bagaimana luas lantainya, sumber air minumnya, berapa listrik yang digunakan, dan sebagainya. 

"Jadi nanti akan ada tujuh variabel tambahan selain yang ada di Dukcapil. Data inilah yang nanti akan digunakan untuk meningkatkan kualitas data kependudukan di Indonesia. Itu tahap pertama. Jadi, saya sangat berharap masyarakat betul-betul mau berpartisipasi lewat online," pungkas Azantaro yang rajin mendonor darah ini.

Tonton wawancara eksklusif greenberta dengan Kepala BPS Samosir, Azantaro :



(gb-ronny pakpahan)