Notification

×

Iklan

Iklan

Hanya Karena Diejek, Pembunuhan Satu Marga Kembali Terjadi di Samosir

17 Des 2019 | 10:21 WIB Last Updated 2021-02-07T09:25:59Z
KBO ReskrimPolres Samosir, Iptu JW. Saragih Lakukan Identifikasi pada Tubuh Alm.Jerikson Situmorang Yang Tewas Dianiaya Perengki Situmorang pada Senin, (16/12/2019)
PANGURURAN,GREENBERITA.com- Setelah pembunuhan sesama marga yaitu Rumapea membunuh Rumapea yang terjadi beberapa waktu lalu, pembunuhan sesama marga kembali terjadi di Samosir dan kali ini antara Situmorang membunuh Situmorang.

Pembunuhan yang terjadinya hanya karena masalah saling ejek itu bermula dengan penganiayaan yang dilakukan pada korban, terjadi di Lumban Gaol Desa Parsaoran Urat Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir pada tanggal 13 Desember 2019.

Hal itu dibenarkan Kapolres Samosir melalui Kasat ReskrimPolres Samosir AKP. Jonser Banjarnahor ketika dikonfirmasi tagar pada Senin,16 Desember 2019.

"Benar, telah terjadi kejadian penganiayaan yang setelah di opname 2 hari akhirnya meninggal dunia di RS.Hadrianus Sinaga. Pelakunya sudah kita tangkap dan kita tahan di Mapolres Samosir," terang Jonses Banjarnahor.

Pembunuhan sesama marga ini dilakukan pelaku bernama Perengki Situmorang (25) seorang petani kepada korban bernama Jerikson Situmorang (35) ang juga seorang petanidan tinggal satu desa dengan pelaku.

Kejadian ini dilaporkan pertama kali oleh keluarga korban Manton Situmorang (32) bersama Lasron Situmorang (25) ke Polsek Palipi. Menurutnya kejadian terjadi pada Jumat malam sekiran pukul 21.30 Wib 

Dalam keterangannya kepada polisi, Manton Situmorang mengaku didatangi Lasron Situmorang yang mengatakan korban Jerikson Situmorang sudag tergeletak di selokan.

"Kata si Manton sama saya, lihat Oppung dulu si Jerikson (korban,red), sudah terjatuh si Jerikson ke Paret, Kemudian saya pergi dan melihat si Jerikson ternyata sudah dibawa kerumahnya dan tergeleta, terus saya tanya, kenapa kau abang? Namun Jerikson Situmorang tidak dapat menjawab lagi," ujar Lasron Situmorang kepada polisi.

Lalu istri korban, Delima Purba secara spontan berkata kepada Lasron. "Sudah dipukuli si Perengki Situmorang tadi dia (korban,red)," ujar Lasron menirukan perkataan istri korban.

Lasron lalu bertanya kepada pelaku Perengki Situmorang alasan dipukulinya korban yang notabene masih Bapaudanya (paman,red). " Yang diejek-ejeknya kami, lalu kami pukul dia," tambah Lasron menirukan perkataan pelaku.

Melihat kondisi korban, Lasron bersama istri korban membawa Jerikson Situmorang berobat ke Puskesmas Mogang, Kecamatan Palipi dan karena kondisi korban sudah parah lalu dirujuk ke RSU Hadrianus Sinaga di Pangururan, namun setelah di opname beberapa hari, korban pun meninggal dunia pada Senin, 16 Desember 2019.

Menurut AKP. Jonser Banjarnahor bahwa pihaknya saat ini masih tetap mendalami jumlah pelaku serta motif pembunuhan ini. "Motifnya masih kita dalami dan sepertinya sebelum-sebelumnya ada kesentimenan antara orang itu tentang kepala desa," tambah Jonser Banjarnahor.

Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP. Jonser Banjarnahor Lakukan Pemeriksaan terhadap tersangka Perengki Situmorang (duduk nomor lima dari kanan)
Terpisah, Kanit Reskrim Polres Samosir ketika dikonfirmasi tentang isu keteribatan seorang ASN dalam penganiayan yang mengakibatkan kematian tersebut menjawap tidak ada. "Bukan (PNS,red), kami masih dilapangan menindaklanjutinya," ujar Aiptu Aswandi Sinaga.

(gb-andrey)