Notification

×

Iklan

Iklan

Di Periode Kedua Jokowi, Pemerintah Diminta Untuk Fokus Memulihkan KDT

25 Okt 2019 | 19:31 WIB Last Updated 2019-11-10T13:35:26Z
Di periode keduanya, Presiden Jokowi diharapkan fokus pada pemulihan ekosistem di KDT
SAMOSIR, GREENBERITA.com- Di periode kedua memimpin negeri ini, Presiden Jokowi bersama para menterinya, diharapkan melakukan upaya percepatan untuk memulihkan ekosistem di Kawasan Danau Toba (KDT). Upaya itu harus segera diwujudkan, mengingat di periode pertamanya, presiden lebih fokus kepada pengembangan infrastruktur wisatanya.

Hal itu ditegaskan pemerhati KDT dari perhimpunan Jendela Toba, Mangaliat Simarmata yang dilansir dari medanbisnisdaily.com, Jumat (25/10/2019).

"Ini saatnya percepatan pemulihan ekosistem di KDT. Kalau soal infrastruktur sudah berjalan. Itu bagus, tapi itu semua tidak berarti kalau ekosistemnya rusak," kata Mangaliat.

Pemulihan itu yang paling penting, sambung Mangaliat, dengan menghentikan sejumlah aktivitas perusahaan perusak lingkungan yang selama ini banyak mengeksploitasi lingkungan di sekitar Danau Toba.

"Kita berharap pada periode kedua ini, upaya penyelamatan itu terealisasi. Dengan demikian pengembangan wisata sejalan dengan terawatnya ekosistem," ujarnya.

Ditambahkan, Mangaliat dalam kunjungan akhir masa jabatan periode pertamanya, Presiden Jokowi telah menjanjikan bahwa pemulihan lingkungan itu akan dilakukan, salah satunya dengan penghentian aktivitas sejumlah perusahaan perusak lingkungan.

Selain itu, presiden juga berjanji akan menarik penggunaan lahan hutan yang selama ini dikelola oleh perusahaan untuk kepentingan industri. Janji-janji itu, sambung Mangaliat, harus sudah direalisasikan di periode ia menjabat sebagai orang nomor 1 di republik ini.

“Kalau sarana dan prasarana tidak kita ragukan lagi. Masyarakat di KDT paling beruntung dengan sejumlah pembangunan saat ini. Jalan, bandara dan ketersediaan moda transportasi yang baik sudah dirasakan. Kita bersyukur. Tapi semua itu tidak akan ada artinya, bila ekosistemnya dibiarkan rusak," pungkas Mangaliat.
(ars)