Notification

×

Iklan

Iklan

KSPPM Minta Pemkab Samosir Buat Kebijakan Sejalan Dengan Kelestarian Lingkungan

26 Agu 2019 | 15:30 WIB Last Updated 2019-11-10T13:35:29Z
Direktur KSPPM, Delima Silalahi Minta Pemkab Samosir Buat Kebijakan Pro Lingkungan dan Masyarakat
SAMOSIR,GREENBERITA.com- Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Lingkungan Hidup mengaku mengajukan proposal permohonan bantuan kepada PT.TPL (Toba Pulp Lestari) pada tahun 2018 dan direalisasi diberikan bantuan berupa sebanyak 300 (tiga ratus ) buah tong sampah berbahan plastik bercampur fiber berwarna biru yang bertuliskan bantuan dari perusahaan pulp yang selama ini dinilai telah melakukan pengrusakan lingkungan dikawasan Danau Toba termasuk wilayah Kabupaten Samosir.

"Ya benar, kita telah terima bantuan dari TPL berupa tong sampah sebanyak 300  buah. Bantuan ini diterima berdasarkan proposal permohonan yang diajukan pada tahun 2018 lalu," ujar Kabid Kebersihan Gubel Simanjorang ketika dikonfirmasi greenberita.com dikantornya. pada Selasa, (20/8/2019).

Menyikapi hal tersebut, Kelompok Study Pengembangan Prakarsa (KSPPM) menyesalkan tindakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir yang meminta-minta bantuan kepada TPL yang mereka duga telah melakukan pengrusakan atas lingkungan di Kawasan Danau Toba termasuk di wilayah Samosir.

Menurut KSPPM melalui Direkturnya Delima Silalahi,seharusnya Pemkab Samosir melalui Dinas Lingkungan Hidup Samosir membuat kebijakan yang sejalan dengan kelestarian lingkungan dan kepentingan masyarakat.

"Bantuan tong sampah yang nilainya tidak seberapa sedang mendelegitimasi pemerintah kabupaten samosir yang harusnya bertindak dan membuat kebijakan yang sejalan dengan kelesterian lingkungan dan kepentingan masyarakat," ujar Delima Silalahi kepada greenberita.com pada Sabtu, (24/8/2019) lalu.

Menurutnya, pemerintah daerah harusnya perlu dan punya kewajiban untuk bertindak tegas terhadap aktor yang sudah menimbulkan kerusakan lingkungan dan menyebabkan masyarakat menderita karenanya.

Lebih dari itu, menurut KSPPM yang selama ini concern dengan pendampingan petani dan advokasi lingkungan, tindakan seperti ini justru bertolak belakang dengan visi kabupaten Samosir terkait pariwisata dan pertanian, sebab kerusakan lingkungan yang salah satunya ditimbulkan oleh aktivitas pemberi bantuan tong sampah bersifat detrimental atau bertolakbelakang dengan kampanye menjadikan Samosir sebagai Negeri Indah Kepingan sorga. 
"Kecuali sorga yang dimaksud berisi hutan eukaliptus. Dan Samosir memiliki banyak orang-orang pintar dan hebat di dalam dan di luar negri. Jadi tidak perlulah urusan tong sampah harus mengemis ke perusahan yang diduga besar merusak lingkungan alam dan sosial," pungkas Delima Silalahi.

(gb-fet)