Notification

×

Iklan

Iklan

Cekcok Gegara Beda Pilihan Calon Kades, Rumapea Bunuh Rumapea di Samosir

25 Agu 2019 | 19:01 WIB Last Updated 2019-08-25T14:55:19Z
Akibat Cekcok Beda Pilihan Kades, Sundung Rumapea (51) Tewas Dibunuh Dorlan Rumapea dan Lamboi Rumapea di Desa Hutarihit, Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Jumat,(23/8/2019)
SAMOSIR,GREENBERITA.com- Perdebatan tentang pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Piilkades) di Kabupaten Samosir yang akan dilaksanakan secara serentak pada 31 Oktober 2019 nanti diseluruh desa yang melaksanakannya di Kabupaten Samosir, tampaknya semakin hangat dan seru. Terakhir, akibat perdebatan tentang beda calon yang didukungnya masing-masing, Rumapea bunuh Rumapea di Desa Hutarihit, Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara pada Jumat, (23/8/2019).

Pembunuhan sesama marga akibat perdebatan calon yang dukungnya berbeda di pilkades desanya ini dibenarkan oleh Kapolres Samosir melalui Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP. Jonser Banjarnahor ketika dikonfirmasi greenberita.com pada Minggu, (25/8/2019).

"Benar, telah terjadi pembunuhan pada Jumat, (25/8/2019) lalu di Desa Hutarihit, Kecamatan Nainggolan. Korbannya adalah Sundung Rumapea yang dibunuh oleh dua pelaku bermarga Rumapea yaitu Dorlan Rumapea dan Lamboi Rumapea. Menurut keterangan pelaku, motif pembunuhan selain karena dipengaruhi minuman tuak juga akibat diduga percekcokan ketika berdebat tentang dukungan kepala desa yang berbeda antara kedua pelaku dan korban," ujar Jonser Banjarnahor.

Menurutnya, kejadian bermula sekitar jam 19.30 Wib ketika korban Sundung Rumapea (51) minum tuak bersama teman-temannya di Huta Pagar Nabolak, Desa Hutarihit, Kecamatan Nainggolan. 
Dilapo tuak tersebut juga ikut minum kedua pelaku Dorlan Rumapea (50) yang biasa disapa Amani Arjuna, seorang petani dan Lamboi Rumapea (35) yang keduanya berasal dari  di Huta Silanjang, Desa Hutarihit, serta saksi-saksi Tabo Rumapea (25) dan Leme Boru. Rumapea, (60 tahun) yang merupakan pemilik warung yang juga berasal dari  Desa Hutarihit.

Selama mereka minum tuak tersebut, terjadi percekcokan antara korban dan pelaku Dorlan Rumapea terkait pemilihan kepala desa yang dukungan antara pelaku dan korban diduga berbeda. Kemudian sekira pukul 21.30 Wib, korban dan pelaku meninggalkan warung tuak tersebut.

Reskrim Polres Samosir Langsung Tangkap dan Amankan Kedua Pelaku pada Sabtu, (24.8.2019)
Pada saat didepan pintu warung, korban lalu memegang pundak Dorlan Rumapea sambil tetap masih dalam percekcokan, Akibat percekcokan tersebut, korban langsung memukul Dorlan Rumapea. Melihat pemukulan tersebut, Lamboi Rumapea datang melerai dan memisahkan mereka. Namun korban yang sudah dipengaruhi tuak, tidak mau dipisah. 
Kesal dengan hal tersebut, Lamboi Rumapea langsung memukulkan tangan kanannya ke arah rahang sebelah kiri korban sebanyak dua Kali. Mendapat pukulan tersebut, korban pun langsung terjatuh dengan posisi telungkup ke tanah berlumpur.

"Setelah korban jatuh, pelaku Lamboi Rumapea dibantu Dorlan Rumapea langsung menimpa dan menekan serta membenamkan wajah korban ketanah berlumpur sampai beberapa menit sambil juga dipukuli pakai tangan dari belakang. Akibatnya, berdasarkan visum luar dirumah sakit, terjadi pecah pembuluh darah dibagian belakang kepala korban," tambah Jonser.

Setelah korban terkapar tidak berdaya, selanjutnya Lamboi Rumapea langsung membawa Dorlan Rumapea dari lokasi kejadian dan pulang kerumahnya masing-masing.

Warga dan saksi yang mengetahui kejadian tersebut langsung menghubungi polisi setempat. Polisi yang mendapati laporan pembunuhan tersebut dipimpin Kapolsek Nainggolan AKP W. Harianja dan Kanit Pidum IPDA Jonly HW Purba serta Kanit Reskrim Polsek Onan Runggu Bripka Roy Rumapea dan personil Polsek Onan Runggu serta piket fungsi melakukan Cek TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan mengamankan pelaku dari rumahnya sekira pukul 01 dini hari, Sabtu,(25/8/2019).

Polisi kemudian melakukan olah TKPdan membawa korban untuk di visum ke RSU. Hadrianus Sinaga serta membawa kedua pelaku ke Mapolres Samosir.

(gb-ferndt)