Notification

×

Iklan

Iklan

Akibat Bongkar Warkop Elisabeth, Kinerja Kasatpol PP Kota Medan Dalam Menegakkan Perda Dipertanyakan

2 Agu 2019 | 10:45 WIB Last Updated 2019-11-10T13:49:17Z
Pedagang adang alat berat yang ingin robohkan Warkop Elisabeth,
MEDAN, GREENBERITA.com – Penggusuran terhadap 42 warung kopi (warkop) Taman Ahmad Yani (warkop Elisabeth) yang terletak dijalan Haji Misbah, Kelurahan Jati Kecamatan Medan Maimun pada Kamis (1/8/19) pagi dimulai pukul 09.00 WIB sampai selesai, menjadi penilaian masyarakat Kota Medan atas tindakan tegas dari Kasat Pol PP Kota Medan, M.Sofyan dalam menindak dan menggusur pedagang kaki lima yang berjualan dilokasi yang sudah dilarang karena menggunakan pedestrian jalan dan diatas parit.

Keberanian ini, tentunya selain mendapat pujian namun juga mendapat kritikan pedas baik dari wakil rakyat dan juga masyarakat umum. Kenapa tidak, sebab diketahui, ternyata Satpol PP Kota Medan juga belum mampu saat menertibkan tempat-tempat usaha yang diketahui ada memakai pedestrian jalan ataupun diatas parit.
Selain itu, kinerja Satpol PP Kota Medan juga dianggap lemah ketika melakukan penertiban dagangan yang ada di Merdeka Walk dan PK5 di Jalan Gatot Subroto, Jalan Juanda Simpang Jalan SM.Raja, dan bukan hanya itu, pembersihan papan reklame, bangunan tanpa memiliki izin mendirikan Bangunan (IMB), lokasi parkir liar yang memakai pedestrian jalan, belum maksimal. Demikian dikatakan oleh Ketua Komisi C DPRD Kota Medan, Boydo H.K.Panjaitan, SH kepada wartawan ketika melihat aksi Satpol PP Kota Medan melakukan penertiban dan pembongkaran kios-kios warkop Elisabeth yang berada di depan rumah sakit Santa Elisabeth Medan.Kamis (1/8/19).

Boydo pun mempertanyakan pemaksaan pembongkaran yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Medan terhadap 42 kios dan bukan malah melakukan penataan yang sudah melukai hati pedagang kecil yang mana seharusnya, pemerintah melindungi dan membina serta menata para pedagang kecil. Sebaliknya apa yang dilakukan saat ini cerminan ketidak pedulian pemerintah Kota Medan terhadap nasib para PK5 Warkop Elisabeth Medan.

“Warkop Elisabeth, adalah salah satu warung kopi yang sudah diketahui banyak orang dikota Medan bahkan sampai keluar daerah. Cocok dijadikan icon untuk tongkrongan untuk segala usia. Saya sendiri juga sampai saat ini sering berkunjung untuk sekedar minum kopi di sini,”ujar Politisi dari Partai PDI Perjuangan Kota Medan, yang dilansir dari metrorakyat.com .

Boydo menambahkan lagi, di Warkop Elisabeth yang juga sudah pernah dibukukan pada salahsatu destinasi kuliner di kota Medan. Sudah banyak pejabat yang pernah datang untuk sekedar makan dan minum, mulai dari kelas masyarakat biasa, pejabat, pengusaha hingga Presiden Republik Indonesia seperti Bapak Jokowi, SBY dan Budiono.

Tambah Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Medan ini, meminta Kader PDIP dapat mengambil sikap atas pengrusakan yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Medan terhadap Warung Kopi para pedagang Elisabeth Medan.

“Dengan adanya pengrusakan ini, contoh dari penindasan terhadap rakyat. Pemerintah segera memberikan ganti rugi materia bagi pedagang, seharusnya pemko terlebih dahulu memberikan tempat lain, ada banyak cafe remang-remang di Jalan Juanda kenapa tidak ditertibkan, Warkop ini juga terlihat terang benderang pada malam hari, para keluarga pasien juga merasa terbantu dengan adanya warkop ini,” ucapnya.

Menurut Boydo, usaha warung kopi yang sudah berdiri belasan tahun, telah menjadi ekonomi kerakyatan, dan sudah lebih banyak manfaat dari pada mudarat. “Kedepan kami dari komisi C akan melakukan pemanggilan terhadap instansi terkait, Satpol PP Kota Medan temasuk pihak rumah sakit Santa Elisabeth dan juga pedagang,” pungkas Boydo.

(rel-Angrosag)