Notification

×

Iklan

Iklan

Terkait Hutan Tele, Jokowi: Kita Akan Ambil Alih dan Tanam Kembali

31 Jul 2019 | 23:38 WIB Last Updated 2019-11-10T13:35:29Z
Greenberita
Presiden RI, Joko Widodo di  kawasan Tano Ponggol, Pangururan, (31/7/2019)
SAMOSIR, GREENBERITA.com - Presiden RI Joko Widodo  melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Samosir dari mulai Selasa sampai Rabu, (30-31/7/2019).

Berbagai situs wisata dikunjungi Presiden Jokowi selama di Samosir seperti Dermaga Pantai Situngkir,Pasir Putih, Kampung tenun Ulos Lumban Suhi-suhi, Batu Parsidangan Tomok, Pasar Onan Baru Pangururan, Proyek Jembatan Tano Ponggol, Hotel Saulina, Gedung Geopak Sigulati dan Penatapan Tele.

Ketika melakukan kunjungan ke proyek pembangunan Jembatan Tano Ponggol Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara pada Rabu, (31/7/2019). secara khusus greenberita.com menanyakan terkait permasalahan lingkungan yaitu pengrusakan dan penebangan hutan di Tele yang menjadi konflik berkepanjangan beberapa waktu terakhir.

Menjawap hal tersebut, Presiden Jokowi berjanji akan mengambili alih untuk dijadikan kawasan hutan dan menanaminya kembali.

"Termasuk itu akan kita selesaikan. Yang kedua masalah hutan (di kawasan Hutan Tele), akan kita ambil (menjadi hutan lindung) dan kita tanam kembali," ujar Jokowi tegas.

Seperti diberitakan sebelumnya, pasca bencana banjir bandang di Desa Buttu Mauli, Kecamatan Sitiotio, Samosir yang menelan korban jiwa pada Jumat sore, (3/5/2019) lalu, Tim Gakkum KemenLHK mendapatkan temuan penebangan hutan secara massif di Desa Hariara Pittu Kecamatan Harian pada Jumat, (10/5/2019), dan didapatkan temuan yang sangat memprihatinkan berupa pembukaan jalan dengan melakukan penebangan hutan serta kayu yang telah ditebang dan diduga hendak dibawa ke Sawmill di daerah Siantar, dan mengaku mengantongi ijin dari Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Cq. KPH XIII Dolok Sanggul.

Terakhir, pada Sabtu, (12/5/2019) Gakkum KemenLHK berdasarkan laporan warga dan jurnalis mendapatkan temuan pengrusakan dan penebangan hutan di Desa Partungkonaginjang yang dilakukan secara sistematis dan masif.

Bupati Samosir Rapidin Simbolon yang turun langsung dan meihat temuan itu menyatakan kegeramannya atas pengrusakan lingkungan dan penebangan hutan secara sisitematis dan diduga tanpa ijin lingkungan ini.

"Saya geram melihat pengrusakan lingkungan dan penebangan hutan ini, saya menduga ini tidak mempunyai ijin lingkungan. Ini harus ditindak tegas, dan saya tidak peduli siapapun pelakunya, termasuk bila itu adalah oknum aparat dipemerintahan saya, sikat habis," ujar Rapidin Simbolon.

Menurut Bupati Rapidin Simbolon, pepohonan yang tumbuh alami disana adalah daerah penyangga Danau Toba karena bila ditarik lurus langsung kedaerah curaman Danau Toba yang dibawahnya adalah pemukiman penduduk di Kecamatan Harian, dan berharap pihak Tim Gakkum KemenLHK dapat segera menuntaskan tindak pidana terkait ijin lingkungannya.

Dalam liputan terakhir greenberita.com, Rabu (24/7/2019), tampak pepohonan tersebut berserakan disekitar lokasi penebangan yang dihentikan.

Namun dibandingkan situasi terakhir, tampak jumlah pepohonan yang berserakan berkurang jumlahnya.

(gb-ferndt)