Notification

×

Iklan

Iklan

Foto Prada DP Terduga Pelaku Mutilasi Vera Oktaria Juga Jadi Buruan Pomdam II Disebar

13 Mei 2019 | 09:14 WIB Last Updated 2019-09-19T07:06:26Z
Pomdam II Sriwijaya menyebar foto Prada DP sekaligus nomor telepon yang bisa dihubungi bagi yang melihat orang yang kini sedang dicari tersebut
PALEMBANG, GREENBERITA.com - Prada DP, pria yang diduga terlibat pada kasus pembunuhan Vera Oktaria terus dicari tim gabungan polisi dan TNI.
Pomdam II Sriwijaya menyebar foto Prada DP sekaligus nomor telepon yang bisa dihubungi bagi yang melihat orang yang kini sedang dicari tersebut.

Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan ketika dikonfirmasi menuturkan, untuk membatasi ruang gerak terduga oknum TNI DP Pomdam II/ Swj menyebarkan foto diduga pelaku dengan tujuan agar bisa segera ditangkap.

"Iya sudah disebar ke Koramil Koramil," ujar Kapendam, Minggu (12/5/2019).

 Dilansir dari TribunNews.com, Isi keterangan foto disebar itu "DI CARI PRADA DERI PRAMANA NRP 31190049211297 SISWA DIKJURTAIF DIKMATA GEL ll TA. 2018.

DIDUGA PELAKU PEMBUNUHAN SDRI FERA OKTARIA HUBUNGI DENPOM ”/4 NO TLPN 0711-415008".

Korban Vera Okatria
Tim Pomdam II Sriwijaya dan juga Polda Sumsel serta Polres Muba masih melakukan pengejaran terhadap Prada DP yang diduga menjadi pelaku pembunuhan terhadap Vera Oktaria.
Prada DP adalah pacar dari Vera Oktaria.
Sejak Vera dinyatakan menghilang dan mayatnya ditemukan sudah termutilasi, Prada DP tak diketahui keberadaannya.

Polda Sumsel menduga Prada DP ada hubungannya dengan kasus ini.

Sejak Vera dinyatakan menghilang dan mayatnya ditemukan sudah termutilasi, Prada DP tak diketahui keberadaannya.

Polda Sumsel menduga Prada DP ada hubungannya dengan kasus ini.

Jenazah Vera Oktaria dibawa pihak keluarga menuju ke rumah duka, Sabtu (11/5/2019).
Dugaan ini juga diperkuat dengan pihak keluarga korban, almarhumah Vera Oktaria.

Hanya saja polisi belum menetapkan status dari Prada DP karena masih penyelidikan dan mencari keberadaannya.

Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan ketika menuturkan, pihaknya memang sudah menerima informasi tentang dugaan ini.

"Masih diduga pelakunya oknum anggota TNI. Yang bersangkutan adalah siswa Sartaif di Rindam II/ Baturaja yang Tidak Hadir Tanpa Izin," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (11/5) malam.

Guna memastikan keterlibatan oknum berinisial DP tersebut, Kodam II telah menerjunkan anggota dari Pomdam II/ Sriwijaya untuk ikut bersama Polda Sumsel melakukan penyelidikan
Saat ini, tim dari Pomdam II Sriwijaya yang telah dibentuk dan bergabung dengan penyidik dari Polda Sumsel untuk melakukan penyelidikan dan juga mencari Prada DP.

Pencarian terhadap Prada DP agar bisa diamankan dan untuk memastikan apakah ada keterkaitan antara tewasnya Vera Oktaria yang merupakan pacar dari Prada DP.

"Kodam II/ Swj akan melakukan tindakan sesuai hukum yang berlaku apabila ada prajurit melakukan tindakan Pidana akan kami tindakan sesuai hukum," pungkasnya.

Sebelumnya beredar kabar, Prada DP saat ini sedang menempuh pendidikan di di Dodiklatpur. Namun, Prada DP saat ini menghilang.

Vera Oktaria, kasir minimarket yang dibunuh di kamar hotel, dan mantan kekasihnya, DP
Syamsuri, ayah korban belum bisa berkomentar banyak, sejauh ini dia masih meyakini anaknya itu adalah terduga.

Meski begitu, Syamsuri berharap anaknya segera kembali atau pulang ke rumah agar bisa secepatnya diketahui duduk persoalannya yang sebenarnya.

Syamsuri terlihat sangat lelah dan sedih atas pemberitaan mengenai anaknya yang selama ini hilang, dikait-kaitkan dengan kematian Vera Oktria.
Ia menyatakan, Sejauh ini pihak keluarga masih mempercayai bahwa DP bukanlah terduga, karena selama ini ia di kenal anak yng baik dan tidak pernah ada masalah dengan orang lain.
"Kita percayakan saja kepada pihak yang berwajib untuk mengungkap kasus yang masih simpang siur hingga saat ini, nantinya jika terduga dinyatakan bersalah kami siap menerima dengan apapun keputusannya," ucapnya.

Hasil otopsi terhadap jenazah Vera Oktaria, korban mutilasi di Sungai Lilin Muba telah terungkap.

Wajahnya hitam karena diduga ada benturan keras.

"Diduga ia disiksa dulu, setelah meninggal jenazahnya dengan tangan sampai siku yang sudah dipotong dimasukkan dalam kasur yg disobek." ujar Kapolres MUBA, AKBP Andes Purwani. 

(rel-angga)