GREENBERITA.com - Ada saatnya bagian tubuh seperti tangan dan leher kita terasa pegal, biasanya kita cenderung membunyikan jari atau leher kita. Akan tetapi saat hendak membunyikannya, kita perlu berhati-hati.
Pasalnya, seorang pria asal Oklahoma bernama Josh Hader berakhir dengan perawatan intensif di rumah sakit akibat stroke setelah dia membunyikan lehernya.
Membunyikan leher sebenarnya adalah hal yang biasa dia lakukan. Namun, kali ini dia menggunakan tangannya untuk memberikan sedikit tambahan dorongan. Ia mendengar bunyi setelah melakukan gerakan memutar leher, tapi tiba-tiba seluruh tubuh bagian kirinya mulai mati rasa.
Josh pun segera menelpon istrinya dan mengecek dirinya di kaca untuk melihat apakah salah satu sisi wajahnya mengalami kelumpuhan saraf karena curiga terkena stroke. Ketika dia melihat bahwa wajahnya baik-baik saja, dia lalu melanjutkan aktivitas seperti biasa.
Namun, saat sedang berjalan untuk mengambil makanan di kulkas, dia merasa bahwa tubuhnya mengalami kemiringan 45 derajat ke kiri. Bahkan ia tersandung saat mencoba berjalan lurus.
Akhirnya Josh pun dilarikan ke rumah sakit oleh ayahnya. Setibanya di sana, gejalanya semakin parah dan Josh bahkan hampir tidak bisa berjalan.
Dari hasil pemeriksaan, ia diketahui menderita ischemic stroke yang disebabkan oleh robekan kecil pada arteri vertebralisnya.
Robekan inilah yang menyebabkan timbulnya gumpalan dan menyebabkan stroke. Josh kemudian menetap di ICU selama dua hari dan setelah itu dia harus melanjutkan perawatannya ke pusat rehabilitasi.
Dilansir dari nationalgeographic.grid.id, Menurut dokter Vance McCollom yang merawat Josh, tindakan membunyikan leher bisa saja membuat strokenya lebih parah jika tercipta gumpalan yang lebih besar.
Dokter Vance menyarankan, apabila ingin membunyikan leher, cukup membunyikan dari sisi ke sisi dan jangan dengan gerakan memutar. (rel-marsht)
Pasalnya, seorang pria asal Oklahoma bernama Josh Hader berakhir dengan perawatan intensif di rumah sakit akibat stroke setelah dia membunyikan lehernya.
Membunyikan leher sebenarnya adalah hal yang biasa dia lakukan. Namun, kali ini dia menggunakan tangannya untuk memberikan sedikit tambahan dorongan. Ia mendengar bunyi setelah melakukan gerakan memutar leher, tapi tiba-tiba seluruh tubuh bagian kirinya mulai mati rasa.
Josh pun segera menelpon istrinya dan mengecek dirinya di kaca untuk melihat apakah salah satu sisi wajahnya mengalami kelumpuhan saraf karena curiga terkena stroke. Ketika dia melihat bahwa wajahnya baik-baik saja, dia lalu melanjutkan aktivitas seperti biasa.
Namun, saat sedang berjalan untuk mengambil makanan di kulkas, dia merasa bahwa tubuhnya mengalami kemiringan 45 derajat ke kiri. Bahkan ia tersandung saat mencoba berjalan lurus.
Akhirnya Josh pun dilarikan ke rumah sakit oleh ayahnya. Setibanya di sana, gejalanya semakin parah dan Josh bahkan hampir tidak bisa berjalan.
Dari hasil pemeriksaan, ia diketahui menderita ischemic stroke yang disebabkan oleh robekan kecil pada arteri vertebralisnya.
Robekan inilah yang menyebabkan timbulnya gumpalan dan menyebabkan stroke. Josh kemudian menetap di ICU selama dua hari dan setelah itu dia harus melanjutkan perawatannya ke pusat rehabilitasi.
Dilansir dari nationalgeographic.grid.id, Menurut dokter Vance McCollom yang merawat Josh, tindakan membunyikan leher bisa saja membuat strokenya lebih parah jika tercipta gumpalan yang lebih besar.
Dokter Vance menyarankan, apabila ingin membunyikan leher, cukup membunyikan dari sisi ke sisi dan jangan dengan gerakan memutar. (rel-marsht)