Notification

×

Iklan

Iklan

Promosi Tanaman Andaliman Sampai ke Negara Polandia

20 Des 2018 | 16:16 WIB Last Updated 2019-11-10T13:40:44Z
Marandus Sirait promosikan Andaliman di acara COP 24 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), Selasa (10/12/2018) di Katowice, Polandia | IST

MEDAN, GREENBERITA.com - Andaliman merupakan tanaman endemik yang tumbuh di sekitaran Danau Toba dan salah satu tanaman yang ramah lingkungan sehingga harmonis dengan masyarakat.

Hal itu menjadi satu alasan mengapa andaliman menjadi salah satu produk yang turut di promosikan di acara COP 24 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), Selasa (10/12/2018), lalu, di Katowice, Polandia.

Demikian disampaikan Aktivis Lingkungan Marandus Sirait kepada GREENBERITA.com, Kamis (20/12/2018) melalui seluler.

Dikatakannya, promosi Andaliman saat itu mendapat sambutan hangat dari pengunjung yang hadir dalam acara tersebut. "Ada sekitar 5 menit saya mensosialisasikan tentang apa itu andaliman dan bagaimana manfaatnya serta pengaruhnya terhadap lingkungan dan iklim," kata pengelola Taman Eden 100 itu.

Para peserta yang hadir dan berkumpul pada saat itu kata Marandus banyak bertanya dan mencicipi produk-produk olahan andaliman. "Seperti sambal dan keripik. Semua produk olahan andaliman laku terjual dan ini adalah peluang yang menjanjikan bagi andaliman untuk bisa dipasarkan ke Eropa," katanya.

"Bahkan lidah orang eropa sepertinya menyukai resep masakan dari andaliman ini," tambahnya.

Marandus menyebutkan, komoditi pelengkap makanan khas batak ini dapat bertumbuh baik di ketinggian lebih dari 1000m diatas permukaan air laut. "Jika kurang dari ketinggian itu, maka pertumbuhan dan hasil tanaman itu nantinya kurang memuaskan," tuturnya.

Tanaman andaliman ini lanjut Marandus selain ramah lingkungan juga menjanjikan bagi para penanamnya. "Dari sisi ekonomi, tanaman ini memberi peluang usaha karena komoditi ini banyak diminati," imbuh Marandus.

Informasi yang dirangkum media ini, COP24 adalah Konferensi Perubahan Iklim Katowice diadakan antara 2 dan 14 Desember 2018 di Katowice, Polandia dan dihadiri perwakilan berbagai negara.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Jenderal PBB  António Guterres mengatakan, kesempatan tersebut merupakan momen terbaik untuk menghentikan perubahan iklim yang tak terkendali.

Dikatakan António Guterres, ada laporan khusus dari IPCC mengenai pengakuan nyata tentang dampak konsekuensi pemanasan global. "Ini bukan kabar baik dan kita tidak boleh mengabaikannya," pungkas mantan Perdana Menteri Portugal itu. (Angga)