Notification

×

Iklan

Iklan

Petani Ini Kesal Karena Dinas Pariwisata Samosir Tutup Jalan Masuk ke Ladangnya

8 Des 2018 | 16:38 WIB Last Updated 2019-11-10T13:38:46Z
Aniyus Limbong memperlihatkan jalan yang dipagar | tanbaw
SAMOSIR, GREENBERITA.com - Lazimnya,  pembangunan sebuah objek wisata disebuah daerah akan meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan warga sekitarnya terkhusus para petani karena semakin ramainya pengunjung wisata

Namun tidak demikian dengan petani bernama Aniyus Limbong (67), petani kopi warga Desa Sarimarihit ini.

Akibat pembangunan jalan dan renovasi objek wisata budaya Batu Hobon di Desa Sarimarihit, Kecamatan Sianjumula ini, Aniyus Limbong tidak dapat lagi memasuki jalan yang biasa ke ladangnya karena ditutup oleh Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Samosir.

Kebiasaan Aniyus Limbong mengendarai sepeda motor dari rumah ke ladang nya yang berjarak sekitar 4 Kilometer menjadi terkendala dan terpaksa melalui jalan bertanah yang sulit dilalui sepeda motornya.

"Dulunya ada jalan setapak yang biasa dilalui warga dan bisa juga dilalui sepeda motor, tapi sekarang sudah ditutup. Bahkan jalan dari gerbang utama pun ditutup dengan besi besi ini.  Jadi, dari mana saya masuk untuk bekerja ke ladang kopi saya? " tanya Aniyus Limbong sedih.

Hal ini juga disayangkan oleh Ketua LSM KPPPI Samosir, Ranto Limbong ketika diwawancarai GREENBERITA.com, Sabtu (08/12/2018) di Pangururan.

"Kami sangat menyayangkan masalah ini. Harusnya setiap pembangunan mampu mensejahterakan rakyat dan petani disekitarnya apalagi pembangunan wisata, bukan justru menghalangi petani untuk bertani yang merupakan mata pencahariannya sehari hari. Karenanya Pemkab Samosir harus segera mengevaluasi kebijakan Kepala Dinas Pariwisata Samosir yang menyusahkan petani ini," tandas Ranto Limbong. (tanbw)