Notification

×

Iklan

Iklan

Warga Parapat Protes Truk Tronton Pakan Pellet Aqua Farm Masuk Kota

13 Nov 2018 | 14:07 WIB Last Updated 2018-11-15T05:13:33Z
Tanda tangan warga
SIMALUNGUN, GREENBERITA.com - Warga Girsang Sipangan Bolon melakukan protes kepada Pemerintah Kabupaten Simalungun khususnya kepada Kantor Kecamatan Girsang Sipangan Bolon atas diijinkannya truk tronton berisi pakan pelet salah satu perusahaan keramba jaring apung ke Kota Parapat.

Masuknya truk tronton ini terlihat pada malam hari, sekitar pukul 22 Wib pada Senin, (12/11/2018) dengan jumlah 5 ( lima) truk.

Hal itu disampaikan salah satu warga Ingot Manik ketika dikonfirmasi GREENBERITA.com.

"Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Ketika kami mengingatkannya, bahkan dengan arogansinya beberapa karyawan perusahaan tersebut menantang bergaya premanisme," ujar Ingot Manik.

Ingot Manik seorang Pemerhati Sosial dan Lingkungan yang sering dijuluki Remember oleh warga Parapat mengkhawatirkan rusaknya jalan kota akibat truk tonase tinggi ini.

"Jalan mana lagi yang akan jebol, hancur?, Pipa air mana lagi yang akan pecah?, Apakah tanda tangan keberatan warga tidak berlaku?" sesal Ingot Manik.

Sebelumnya, pada tanggal 18 Oktober 2018 dikantor Kecamatan Girsang Sipangan Bolon diadakan rapat bersama antara Camat Girsang Sipangan Bolon  Danramil dan DPRD Simalungun beserta warga yang menyampaikan keberatan tertulis. Namun tidak didapatkan kesepakatan atau keputusan bersama antara masyarakat dan petinggi PT. Aqua Farm tentang diijinkannya truk tronton Aqua Farm pengangkut pakan pellet masuk kedalam Kota Parapat.

"Jadi, apabila anda masih melihat ada upaya bahkan kehendak agar truk tronton perusahaan dengan roda lebih dari 6, anda berhak menstopnya, tanya aja siapa yang berikan ijin dan kapan ada kesepakatan terbaru melalui rapat resmi" tambah Ingot Manik.

Menanggapi hal ini, Direktur KSPPM Delima Silalahi ikut menyesalkan pemaksaan truk tronton perusahaan perusak Danau Toba ini memasuki Kota Parapat.

"Sebenarnya yang tidak mendukung pengembangan pariwisata Danau Toba itu siapa? Pejabat yang membiarkan truk-truk kelebihan tonase berkeliaran di jalan-jalan Kawasan Danau Tobakah? Pejabat yang terus mengagung-agungkan perusahaan perusak hutan Danau Tobakah?" tanya Delima Silalahi.

Atau adakah orang-orang yang memberikan saran kepada pemerintah agar pembangunan apapun yang dilakukan harus melindungi hak-hak petani dan masyarakat adat terhadap tanah dan sumber daya alamnya?" Ayolah bro, jangan janjikan surga di tengah api dalam sekam," tegas Delima Silalahi. (AS)