Notification

×

Iklan

Iklan

Indonesia Tuan Rumah Ke-7 Simulasi Respons Bencana Regional ASEAN

5 Nov 2018 | 15:05 WIB Last Updated 2018-11-05T08:05:21Z
Para peserta Ardex di Hotel Krakatau, Senin (5/11/2018).

CILEGON, GREENBERITA.com-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management (AHA Centre) resmi membuka ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise atau Ardex yang ke tujuh di Hotel Royal Krakatau pada Senin (5/11/2018).

Pembukaan ARDEX turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal ASEAN, Dato Lim Jock Hoi, Gubernur Banten dan Walikota Cilegon. Kegiatan yang bertempat di Kota Cilegon, Provinsi Banten ini melibatkan ratusan profesional kebencanaan dari 10 negara anggota ASEAN yang bertanggung jawab menerapkan kebijakan manajemen bencana di tingkat nasional maupun regional.

Kepala BNPB Willem Rampangilei menyampaikan, Ardex ini merupakan upaya sebagai solidaritas satu ASEAN untuk meningkatkan kesiapan, mitigasi dan kesiapsiagaan di kawasan Asia Tenggara.

“Ardex juga sebagai wadah untuk meningkatkan kapasitas bersama dan membagikan gagasan demi pencapaian penanggulangan bencana yang terbaik,” kata Willem.

Dia kemudian kegiatan ini berlanjut untuk menanamkan kepada kita (ASEAN) terhadap pentingnya kerja sama dalam mengurangi kerugian bencana dan meningkatkan upaya kolektif terhadap bencana untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di kawasan.

Direktur Eksekutif AHA Centre, Adelina Kamal, menegaskan, ASEAN bisa dikategorikan sebagai salah satu kawasan yang rentan bencana. Namun pengalaman bertahun-tahun menghadapi bencana alam juga membangun kekuatan dan kesiapsiagaan bersama. Bencana umumnya bisa memengaruhi siapapun, tanpa melihat latar belakang profesi atau kewarganegaraan.

“Dengan memahami dan melatih mekanisme kerja sama internasional untuk manajemen bencana yang sudah ada, kita sudah selangkah lebih dekat mewujudkan ASEAN yang tangguh. Ardex membantu setiap peserta untuk mengeksplorasi dan mengakui kapasitas masing-masing negara ASEAN saat berhadapan dengan kondisi darurat sesungguhnya,” ungkapnya.

Ardex memadukan komponen strategis dan taktis yang menjadi bagian dari kerjasama internasional jika terjadi bencana skala besar, terutama yang mempengaruhi lebih dari satu negara pada saat bersamaan. Oleh karena itu, kegiatan Ardex meliputi gladi ruang yang melibatkan para pengambil keputusan (TTX), pararel dengan geladi pos komando (CPX) dan geladai lapangan (FTX) dengan pengerahan tim respon di lapangan. (rel)