Notification

×

Iklan

Iklan

Urusan Utang, Jokowi Tegur Menkes dan Dirut BPJS

17 Okt 2018 | 19:12 WIB Last Updated 2019-11-10T13:31:30Z
Presiden RI Joko Widodo
JAKARTA,GREENBERITA.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris terkait lambatnya pembayaran utang BPJS kepada rumah sakit (RS).

"Mestinya sudah rampunglah di (tingkat) Menkes, di dirut BPJS. Urusan pembayaran utang RS sampai Presiden. Ini kebangetan sebetulnya," kata Jokowi saat membuka Kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) di Jakarta, Rabu (17/10).

Presiden heran karena ia harus turun tangan langsung untuk menyelesaikan defisit yang melanda BPJS Kesehatan. Padahal, menurut dia, masalah defisit ini harusnya bisa selesai di tingkat kementerian.

"Kalau tahun depan masih diulang kebangetan," tambahnya.

Jokowi mengatakan, sekitar sebulan lalu ia sudah memutuskan untuk menambah anggaran BPJS sebesar Rp 4,9 triliun lewat APBN. Namun, dana talangan itu masih belum cukup untuk menutup defisit.

"Ini masih kurang lagi. 'Pak masih kurang, kebutuhan bukan Rp 4,9 T', lah kok enak banget ini, kalau kurang minta, kalau kurang minta," katanya.

Jokowi meminta BPJS untuk segera memperbaiki sistem manajemen yang ada agar BPJS bisa terhindar dari defisit keuangan.

"Saya sering marahi Pak Dirut BPJS, tapi dalam hati, saya enggak bisa keluarkan, ini manajemen negara sebesar kita enggak mudah. Artinya Dirut BPJS ngurus berapa ribu RS. Tapi sekali lagi, kalau membangun sistemnya benar, ini gampang," tutur Jokowi.

(beritasatu.com)