Notification

×

Iklan

Iklan

Soal Dana Kelurahan, Budiman pada Sandiaga: Iri Boleh, Dengki Jangan

23 Okt 2018 | 11:50 WIB Last Updated 2019-11-10T13:26:37Z
S
Budiman Sudjatmiko
Green Berita - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno dinilai tak gentleman, dan tak fair, ketika mengkritik rencana pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mengajukan dana kelurahan untuk tahun 2019.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Budiman Sudjatmiko, mengatakan, presiden itu jabatan politis, sama seperti jabatan wakil gubernur DKI Jakarta yang pernah dipegang Sandi, atau jabatan anggota DPR seperti dirinya.

"Nah, kenapa sih (Sandi) harus menjelek-jelekkan politik. Wong nyatanya juga hidup dari politik. Dan memang butuh keputusan politik untuk melahirkan dana desa dan dana kelurahan," ujar Budiman, di Jakarta, Senin (23/10).

Budiman mengatakan, kritik Sandi soal dana kelurahan sama seperti sebuah perusahaan yang kalah bersaing, lalu perusahaan itu marah-marah karena tak bisa mendapat untung. "Kalau cari keuntungan politiknya dengan merusak kecerdasan orang, menyebar hoax, baru boleh dikritik. Melahirkan pahlawan palsu karena kekurangan pahlawan, kekurangan masa lalu," kata Budiman.

Ditegaskan Budiman, dana kelurahan jelas-jelas bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Sayangnya hal itu justru disindir Sandiaga. "Jadi menurut saya apa yang disampaikan Pak Sandi tidak gentle, tidak fair. Menggelikan bagi saya," tukas Budiman.

"Kenapa anggapan tempe setipis kartu ATM dianggap lebih keren dan lebih unggul dibanding dana kelurahan yang akan menyejahterakan kelurahan? Iri sih boleh tapi jangan dengki. Kalau iri bagus, kalau dengki Anda hanya ingin lihat orang lain susah," kata dia.(Beritasatu)