Notification

×

Iklan

Iklan

Anak Penderita HIV Ini Dirawat di Medan Setelah Ditolak Warga Sekolah di Samosir

5 Okt 2018 | 23:13 WIB Last Updated 2019-11-10T13:31:30Z
BK berada di Rumah Sakit di Medan untuk mendapat perawatan | FS

PANGURURAN, GREENBERITA.com

Setelah usai mengikuti pendidikan PAUD, seorang anak inisial BK ingin melanjutkan sekolahnya ke Sekolah Dasar Negeri 2 Nainggolan ketika pendaftaran anak sekolah pada bulan Juli 2018 lalu. 

Awalnya BK (5 tahun) seorang penderita HIV, sempat diterima dan mengikuti pendidikan di sekolah itu selama 3 hari, namun terpaksa harus berhenti karena para orang tua murid yang bersama sekolah dengan BK menolaknya dengan alasan takut anaknya juga terkena infeksi HIV /AIDS. 

Hal itu dibenarkan oleh Kadis Pendidikan Kabupaten Samosir, Rikardo Hutajulu ketika dikonfirmasi Greenberita.com pada Jumat, (5/10/3018).

"Pihak sekolah sebenarnya menerima anak itu mendaftar di SDN 2 Nainggolan, bahkan sempat sekolah selama 3 hari. Namun para orangtua keberatan dan menyerbu kepala sekolah nya untuk mendesak si anak tersebut dikeluarkan dari sekolah tersebut," ujar Rikardo Hutajulu. 

Pihak Dinas Pendidikan Samosir bahkan sempat mengajak Dinas Kesehatan untuk melakukan mediasi dan menjelaskan lepas warga  bahwa virus HIV /AIDS hanya menular melalui transfusi darah, jarum suntik serta hubungan seksual. 

"Walaupun kami telah melakukan mediasi tersebut, namun warga dan orangtua tetap menolak anak tersebut bersekolah di tempat itu," tambah Rikardo.  

Sebelumnya, BK adalah pasien dan tinggal di RS. HKBP Nainggolan bersama 5 pasien lain yang juga penderita HIV /AIDS. Dan dirumah sakit ini BK tidak didampingi orangtuanya dan hanya didampingi perawat dan tim peduli anak penderita HIV /AIDS. 

Saat ini,  kondisi BK semakin melemah dan telah dirujuk ke RS. Adam Milik Medan. 

Hal itu dibenarkan Dr. Horas Rajagukguk, Sp.B ketika dikonfirmasi media ini pada Jumat, (5/10/2018).

"Benar, BK sekarang sudah di rawat di RS. Adam Malik Medan. Sebelumnya kami pernah mengunjungi BK di RS. HKBP Nainggolan bersama tim Tahun Kesehatan HKBP," ujarnya. (FS)