![]() |
Photo GreenberitaTv/riswan |
GREENBERITA.com- Usai dilantik oleh Ephorus HKBP Pdt Dr Viktor Tinambunan pada 8 Desember 2024 lalu, Praeses HKBP Distrik VII Samosir Pdt Rintalori Sianturi, MTh bertekad melakukan pelayanan terbaik dan sepenuh hati untuk meningkatkan iman seluruh jemaat.
Tekad itu disampaikan Pdt Rintalori Sianturi ketika berbincang bersama Greenberita pada Selasa, 04 Februari 2025 di Puro Kafe Pangururan, Komplek HKBP Distrik VII Samosir.
Praeses yang menggantikan Pdt Rein Justin Gultom sebagai Praeses HKBP Distrik VII ini memulai perbincangan dengan bercerita masa-masa pelayanan Pdt Rintalori Sianturi selama ditahbiskan sebagai pendeta.
"Baik, sebelum saya jadi praeses HKBP di Distrik VII Samosir ini, saya melayani di resort Depok Timur HKBP Distrik 28 sebagai pendeta resort," ujarnya.
Praeses kedua dari kaum hawa di HKBP Distrik VII Samosir ini menceritakan bahwa di resort HKBP Depok Paulus dirinya melayani disana selama 5 tahun.
"Dan sebelum dari situ saya juga di Bekasi HKBP, sebelumnya lagi saya studi dari UKDW Yogyakarta, yang merupakan beasiswa dari HKBP yang ketika itu diarahkan oleh pimpinan HKBP Ephorus Bonar Napitupulu untuk mengambil S2 beasiswa dari KWF," terangnya.
Pdt Rintalori Sianturi mempunyai suami bermarga Manullang yang berprofesi sebagai lawyer dan salah satu Pemrakarsa Kabupaten Humbang Hasundutan serta telah dikaruniai empat anak yaitu 2 perempuan dan dua anak laki-laki.
"Anak pertama sudah bekerja pegawai negeri di kabupaten Pangandaran yang lulusan dari IPDN Sumedang, Bandung. Anak kedua itu dari Fakultas Hukum USU sekarang sedang menulis skripsi. Anak ketiga itu yang semester 1 di UKI kemudian yang paling bungsu, dipindahkan nanti kesini kelas 1 SMA," ujar Pdt Rintalori Sianturi.
"Jadi sebelumnya saya juga memang pernah ke Samosir ini, hanya melintas saja seperti itu, ehh ternyata setelah saya di tugaskan kemari, saya lihat wow luar biasa ini Samosir. Kita melihat beberapa spot tempat wisata yang luar biasa, waduh saya semakin memuji Tuhan yang luar biasa telah menciptakan ini Danau Toba dan juga semua keindahannya Samosir ini," pujinya kepada Sang Pencipta.
Terkait visi pelayanan sebagai Praeses HKBP Distrik VII Samosir, dirinya mengatakan akan selalu menyesuaikan dengan Visi HKBP agar menjadi berkat bagi sesama.
"Kalau visi kita sama semua HKBP menjadi berkat, itu visi HKBP secara keseluruhan dan juga kita sebagai personil nya HKBP harus menyatakan itu, HKBP menjadi berkat. Dalam rangka HKBP jadi berkat ini, jemaat itu semua harus jemaat yang pelaku firman. Jikalau semua menjadi pelaku firman, gimana pun dan apapun talentanya pasti dia akan persembahkan untuk Tuhan. Melayani untuk Tuhan, bukan melayani untuk diri sendiri, bukan untuk memuliakan diri sendiri tapi pasti untuk memuliakan Tuhan. Jadi, harapan saya pertama ketika datang ke Samosir ini karena saya pikir ini gampang untuk menjangkau jemaat karena masih dekat dan belum ada macet macetnya dari segala macam, belum seperti dikota, bagaimana nanti kami sema yang full time bergandengan tangan untuk mengajak semua jemaat HKBP yang ada di Samosir ini untuk rajin beribadah. Dari situ nanti kita dari dengar dengaran akan firman Tuhan, beribadah kita berharap supaya semua menjadi pelaku firman Tuhan dan bisa menjadi berkat bagi semua," terang Pdt Rintalori Sianturi dengan gamblang
Terkait ibadah di hari Minggu yang terlihat banyak jemaat masih lebih suka duduk diwarung atau Lapo dari pada beribadah, dirinya berjanji akan menerapkan pelayanan jemput bola kepada jemaat.
"Kalau yang bisa saya pikirkan hingga saat ini amang, pertama memang kami para full timer ini harus jemput bola, mengajak mereka ntah dimanapun mereka. Ntah yang di warung atau di Lapo tuak kita ajak beribadah dan kalau bisa kerjasama juga dengan pemerintah membuat aturan khusus ketika jam ibadah boleh dong semua Lapo atau warung warung ditutup. Minimal sampai jam 2 baru dibuka lagi. Tapi saya dengar dengar tempat kita ini karena tempat para wisata, kadang jemaat itu tidak fokus lagi ibadah karena harus banyak tamu apalagi hari Minggu saya pikir untuk mensiasati itu juga harus ada. Caranya kita buatkan aja ibadah pagi mungkin subuh atau ibadah sore. Iya gapapa itu tergantung pelayanan kita," ucap Pdt Rintalori Sianturi.
Pada isu kesetaraan gender, Pdt Rintalori Sianturi terlihat memberikan perhatian khusus sehingga kualitas perempuan Batak dapat terus terjaga.
"Kalau dalam masa sekarang ini perempuan saya lihat sudah lebih banyak berkarya di jemaat di keluarga juga. Hanya mungkin karna kami para perempuan ini juga harus semakin menata atau semakin menjaga kualitas kami kualitas perempuan itu. Artinya begini amang, jangan hanya ramai ke gereja tetapi kualitas nya harus di jaga," pungkasnya kembali.
Simak tayangan lengkap nya hanya di YouTube GreenberitaTv Channel berikut ini,