GM PLN UIP SBU Hening Kyat Pamungkas tengah memberikan pengarahan kepada jajarannya terkait penyelesaian PLTA Peusangan 1 dan 2/foto : ist
GREENBERITA com-Takengon || PLN UIP SBU terus memaksimalkan penyelesaian proyek PLTA Peusangan Unit 1 & 2. Apalagi timeline pekerjaan water filling dijadwalkan tuntas di awal tahun 2025.
Guna memastikan progress proyek, GM PLN UIP SBU Hening Kyat Pamungkas, kembali melakukan site visit ke lokasi proyek PLTA Peusangan 1 & 2, Selasa, 24 September 2024.
Tampak mendampingi GM dalam site visit itu antara lain Nanda Dani Andrianto (Senior Manager Operasi Konstruksi 2), Hidbar Roberta Saragih (Senior Manager Perencanaan), Eduart Octavianus Sembiring (Assistant Manager Pengendalian Konstruksi 2), Nove Ardianto (Manager UPP SBU 2), Rizka Afri Kiniko (Assistant Manager Pengendalian Proyek UPP SBU 2) dan Feri Adityo (Assistant Manager Perizinan dan Umum UPP SBU 2) serta perwakilan dari Srikandi PLN Devi Elisa Perangin-angin.
Site visit ini dilakukan dalam rangka monitoring pencapaian progres pekerjaan konstruksi di PLTA Peusangan Unit 1 & 2.
Pantauan di lapangan, GM PLN UIP SBU dan rombongan melakukan site visit di beberapa lokasi yang berada di PLTA Peusangan, diantaranya No.1 Diversion Weir, Power House Unit 2 dan No.2 Outdoor Switchyard. Progress pekerjaan PLTA Peusangan Unit 1 & 2 saat ini sudah mencapai 96,11% dari plan progress sebesar 96,02%. Timeline yang akan dicapai dalam waktu dekat adalah pengisian waduk/water filling pada tanggal 15 Februari 2025 dan Komisioning Unit 1 pada tanggal 27 Februari 2025.
GM PLN UIP SBU Hening Kyat Pamungkas mengatakan, dengan pencapaian progress saat ini, dan sedang berjalannya pekerjaan konstruksi untuk mengejar timeline di awal tahun 2025, diharapkan dapat tercapainya COD tepat waktu sehingga COD PLTA Peusangan Unit 1 dapat terealisasi pada tanggal 29 Mei 2025 dan dilanjutkan Unit 2 pada bulan November 2025.
Harapannya, lanjut Hening, dengan selesainya proyek pembangunan pembangkit PLTA Peusangan 1 & 2 (88 MW) nantinya, selain untuk meningkatkan kehandalan pada sistem kelistrikan Aceh melalui jaringan transmisi 150 kV serta jaringan distribusi 20 kV, dapat juga menjadi salah satu pemberi sumbangsih terhadap bauran energi.
“Proyek pada hakikatnya merupakan korporasi terbesar yang menjadi ujung tombak untuk pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan dalam menyediakan listrik yang tidak hanya memenuhi kebutuhan akan demand (kecukupan) tetapi juga diperlukan keandalan. Kita (UIP SBU) harus mempunyai mindset bahwa kita juga terlibat dalam pelayanan kepada masyarakat meskipun secara tidak langsung, sehingga kita mempunyai kewajiban agar proyek PLTA Peusangan 1 & 2 segera selesai tepat waktu," tutupnya. (Aa)