Notification

×

Iklan

Iklan

Khotbah Minggu Jubilate "Bersoraklah bagi Tuhan"

30 Apr 2020 | 15:57 WIB Last Updated 2020-04-30T08:57:54Z


Oleh Pdt. Dr. Robinson Butarbutar

“Bersoraklah bagi Tuhan” (1 Taw. 16:31-36)

Saudara-saudara terkasih di mana pun berada, salah satu keistimewaan dari orang-orang yang teguh beriman kepada Allah, adalah meskipun di dalam kesesakan dan pergumulan, kita tetap dimampukan untuk memuji nama-Nya dan bersyukur atas kehidupan yang dianugerahkan-Nya. 

Firman Tuhan pada Minggu Jubilate hari ini mengajak kita untuk bersorak-sorak memuji nama Tuhan, dan semua ini kita lakukan di tengah-tengah situasi yang sangat sulit di masa pandemi ini. Teks khotbah kita yang tertulis dalam 1 Tawarikh 16:31-36 ini sungguh menarik, di satu sisi memperlihatkan puji-pujian bangsa Israel, di mana Daud meminta Asaf dan saudara-saudaranya untuk menyanyikan syukur bagi Allah. Di sisi lain, nyanyian syukur ini juga berisikan permohonan untuk diselamatkan oleh Allah.

Melalui teks ini, di satu sisi, kita diajak untuk belajar dari bangsa Israel di kala mereka bersorak-sorak memuji Tuhan karena berhasil membawa Tabut Perjanjian dari rumah Obed-Edom yang diberkati itu ke Yerusalem (Lih. 1 Taw. 13 dan 15). Mereka menjadi bangsa yang diberkati sebab Allah tinggal di tengah-tengah mereka. Apa isi puji-pujian mereka? Kebesaran Allah, penyertaan-Nya dalam perjalanan mereka, dan keadilan-Nya dalam menghakimi manusia. 

Mereka mengajak pula bangsa-bangsa lain yang belum mengenal Allah untuk ikut bersorak bagi Dia, bahkan langit dan bumi, dan seluruh ciptaan pun diajak untuk bersorak bagi Tuhan. Alasan untuk bersyukur ini disampaikan dengan tegas: …sebab Dia datang untuk menghakimi, Dia baik, dan untuk selama-lamanya kasih setia-Nya (ay.33-34).

Di sisi yang lain, kita diajak untuk belajar keberanian dari bangsa Israel, berani meminta kepada Allah untuk diselamatkan (Ibrani: yisyanu, selamatkan), agar dikumpulkan (Ibrani: kabetsenu), dilepaskan dari antara bangsa-bangsa (Ibrani: hatsyilenu, lepaskan), supaya mereka bisa memuji nama Tuhan yang kudus (ay. 35-36).

Oleh sebab itu, saudara-saudara terkasih, di tengah-tengah perjuangan kita melawan Covid-19, di tengah kesulitan hidup akibat pandemi ini, di tengah rasa sakit karena virus ini, sangat penting bagi kita belajar kembali dua hal di atas. 

Pertama, marilah memuji nama Tuhan atas banyak hal yang selama ini sudah Dia perbuat bagi kita secara individu, keluarga, gereja, dan bangsa. Ingatlah segala kebaikan-Nya. 

Kedua, setelah itu, dalam keyakinan dan keteguhan, sampaikanlah kepada Allah segala yang kita butuhkan dalam menghadapi ragam kesulitan belakangan ini. 

Dalam keyakinan kita meminta, sebagaimana Dia menyelamatkan bangsa Israel demikian jugalah Dia kiranya menyelamatkan kita dari Covid-19 ini. Sebagaimana Dia sudah menyelamatkan kita dari dosa dan maut, biarlah kini pun kita diselamatkan dari ketakutan dan kekhawatiran di masa pandemi ini. 

Di dalam keyakinan pada Dia, kita juga meminta supaya dalam perlawanan terhadap Covid-19 ini kita “dikumpulkan” kembali, agar kita menjadi satu, tidak terpecah-pecah, memiliki pikiran dan langkah yang sama sebagaimana diharapkan oleh pemerintah dan para pemimpin kita, tidak anggap remeh, tetap waspada, tetap jaga jarak dan bersih, agar kita semua menang dan selamat bersama-sama pada waktunya. 

Dalam kesatuan itulah, melalui doa dan nyanyian, kita memohon kepada Allah agar Dia datang membantu kita, memberkati segala usaha kita, agar kita diselamatkan dan dilepaskan, dan dapat melanjutkan cita-cita gereja dan bangsa untuk membangun kehidupan yang damai sejahtera bagi semua. Bersoraklah bagi Dia! Amin.     



Salam,
Pdt. DR. Robin Butar-butar. 
Ketua KRP HKBP.