Notification

×

Iklan

Iklan

Musim Kering di Samosir, Warga Pardugul Ngeluh Harus Beli Air Pasca Mesin Rusak 6 Bulan Terakhir

21 Mar 2024 | 14:30 WIB Last Updated 2024-04-04T09:48:12Z
 
Kantor Kepala Desa Pardugul


GREENBERITA.com- Kekeringan hebat sedang terjadi di hampir seluruh desa di Kabupaten Samosir termasuk Desa Pardugul Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. 


Akibat sulit nya mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, warga terpaksa harus membeli air balteng Samosir sebanyak 5 sampai 6 balteng setiap bulannya. 

"Dulu waktu masih ada mesin yang angkat air dari danau toba, kami bisa rutin menikmati air bersih khususnya untuk mandi anak-anak, tapi sekarang kami harus beli air 5 sampai 6 balteng setiap bulannya dan harus mengeluarkan uang 300 ribu sampai 400 ribu," keluh seorang ibu rumah tangga RS ketika konfirmasi greenberita. 


Hal yang sama disampaikan ibu rumah tangga lainnya yang harus menuci ke mata air yang berjarak sampai sekilometer dengan jalanan menanjak. 

"Kami harus menuci ke dan ambil air ke mual yang jaraknya jauh dan menanjak, kasihan anak-anak yang harus ikut," terang PS dengan keringat berceceran. 

Terpisah, Tokoh Masyarakat Pardugul Hasahatan Sitanggang mengatakan bahwa Pemerintah Desa harus segera memperbaiki kerusakan mesin tersebut supaya air bersih terlayani. 

"Ini harus segera diperbaiki pemerintah desa, karena air bersih bukan hanya untuk kita tapi juga untuk kebutuhan tumbuh kembang anak-anak sehingga mengurangi angka stunting di desa kita kedepannya," jelas Hasahatan Sitanggang. 

Namun dirinya juga meminta disiplin warga desa untuk dapat secara rutin dan disiplin membayar iuran bulanan. 

"Tapi saya juga menghimbau warga desa, marilah kita patuh dan disiplin untuk membayar iuran air setiap bulannya supaya ada biaya perawatan untuk mesin tersebut," tegasnya. 

Menyikapi hal tersebut, Kepala Desa Pardugul Gunawan Sinurat mengakui bahwa mesin air yang mengangkat air dari Danau Toba ke dolo sedang rusak sejak September 2023 yang lalu. 

"Rusaknya di mesin utama dan satu lagi diatas permukiman sedang di perbaiki," ujar Gunawan Sinurat. 

Menurut nya, kemungkinan setelah di perbaiki rusak lagi. "Pas waktu acara Musrenbang kemarin warga kami sudah meminta mesin Jetpack baru, itu kendala nya," tegas Gunawan Sinurat. 

Dia berjanji bakal secepatnya nya memperbaiki mesin tersebut sembari mengakui orang perbukitan di Dusun 2 butuh air termasuk dirinya sendiri. 

"Mudah-mudahan kalau tidak ada halangan bulan ini mungkin mesin nya sudah kelar dan mesin kami juga sangat sensitif itu mesin Jetpack," terang nya lagi. 

"Tapi kalau untuk perbaikan kita belum tau, tunggu siap dulu lah supaya bisa terlayani kurang lebih 100 KK," tambahnya. 

Terkait harga mesin, pihak nya masih survey harga dan belum bisa memberitahu anggaran nya karena masih dalam proses.

"Dan untuk anggaran desa tahun 2024, kami belum tau pastinya dan anggaran juga belum turun, dan untuk mesin kami juga sudah survey harga nya," pungkas Gunawan Sinurat.

(Gb-Luis06/org)