Notification

×

Iklan

Iklan

Wali Kota jamu Investor Dato’ Sri Abdul Rahman Maidin dan pengurus Perhimpunan Indonesia Tionghoa

26 Agu 2023 | 14:15 WIB Last Updated 2023-08-26T07:18:12Z

 

Wali Kota jamu Investor Dato’ Sri Abdul Rahman Maidin dan pengurus Perhimpunan Indonesia Tionghoa





GREENBERITA.com - Kota Pematang Siantar segera memiliki pabrik pengolah sampah yang dilengkapi peralatan dan teknologi canggih. Ini terwujud setelah Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA berhasil mendatangkan investor dari Malaysia, Dato’ Sri Abdul Rahman Maidin, yang merupakan  Executive Chairman Pensutra Alliance Berhad.


Jumat (25/08/2023) sore, dr Susanti menerima audiensi Dato’ Sri Abdul Rahman Maidin bersama sejumlah pengurus Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), di lantai 2 Kantor Wali Kota Pematang Siantar.


Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari rencana investasi peralatan dan teknologi pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan mengolah sampah menjadi Raw Material (bahan baku yang menjadi komponen utama dalam bidang industri manufaktur).


Dalam kesempatan tersebut, dr Susanti mengucapkan selamat datang  kepada Dato’ Sri Abdul Rahman Maidin dan pengurus Perhimpunan INTI di Kota Pematang Siantar.


dr Susanti pun menyampaikan selama ini sampah menjadi persoalan yang dinilai tidak kunjung selesai. 


"Harapan kami sangat besar agar hal ini (pengolah sampah) dapat terealisasi dengan segera agar persoalan sampah bisa selesai," sebut wali kota perempuan pertama di Kota Pematang Siantar ini.


Lebih lanjut dikatakan dr Susanti, Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar bersedia mempersiapkan seluruh persyaratan yang dibutuhkan.


"Apa yang menjadi seluruh kebutuhan, dapat dipenuhi dengan baik. Kesempatan ini dihadiri sejumlah kepala OPD, sebagai salah satu bentuk keseriusan kami dalam pengolahan sampah ini," sebut mantan Direktur RSUD dr Djasamen Saragih ini.


Sementara itu, Dato’ Sri Abdul Rahman Maidin memaparkan, industri sejenis sudah berjalan dan telah beroperasi di Penang, Malaysia dan Bangkok, Thailand.


Ia menjelaskan, Pensutra memiliki teknologi bernama Green Resourche Manufacturing yang merupakan metode dalam manufaktur untuk meminimalisir limbah dan polusi melalui desain produk dan proses dengan tujuan utama untuk berkelanjutan.


"Menggunakan sampah sebagai bahan baku," ujarnya 


Dato’ Sri Abdul Rahman Maidin menambahkan, dalam pengolahan sampah,  pihaknya membutuhkan 500 ton setiap harinya. 


Terkait memenuhi kebutuhan 500 ton sampah setiap harinya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Pematang Siantar, Junaedi Antonius Sitanggang SSTP menyampaikan, selama ini setiap harinya hampir ada 400 ton sampah di Kota Pematang Siantar.


Namun ia optimis kebutuhan 500 ton sampah dapat terpenuhi mengingat Kota Pematang Siantar dikeliling sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Simalungun. 


Junaedi berharap, guna menindaklanjuti rencana dalam pengolahan sampah ini, sejumlah persyaratan bisa disampaikan agar bisa dipenuhi Pemko Pematang Siantar. 


Sebelum menutup pertemuan, dr Susanti 

menegaskan Pemko Pematang Siantar serius menindaklanjuti hasil dari pertemuan tersebut. 


"Jika memang komitmen tinggi, pasti ada jalan," tukas dr Susanti. 


Hadir pada pertemuan ini, para pimpinan OPD Pemko Pematang Sianțar dan pengurus Perhimpunan INTI. 


(GB-RizalDM)