Notification

×

Iklan

Iklan

Kadis Pertanian Samosir: Lahan KPT Hariara Pintu untuk Kesejahteraan Petani

3 Mar 2023 | 00:42 WIB Last Updated 2023-03-03T01:27:26Z

Kadis Ketapang dan Pertanian Samosir Dr Tumiur Gultom

GREENBERITA.com- Selain melakukan penanaman perdana kentang pada kawasan pertanian terpadu (KPT) Kabupaten Samosir, dalam kunjungan kerjanya, Menteri Pertanian RI (Mentan RI) Profesor Syahrul Yasin Limpo juga membantu petani Samosir. Bantuan diserahkan kepadda Kelompok Tani (Poktan) disela acara Tanam Perdana Kawasan Pertanian Terpadu di Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian, pada Selasa (28 Februari 2023).



KPT telah ditetapkan melalui Keputusan Bupati Samosir Nomor 254 Tahun 2022 tentang penetapan lokasi pengembangan Kawasan Pertanian terpadu di Kabupaten Samosir di Area Pemanfaatan Lain (APL) milik Pemkab Samosir.


“KPT Samosir diharapkan dapat menjadi lokomotif membangkitkan pertanian dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia khususnya di Sumatera Utara,” ujar Bupati Samosir Vandiko Gultom.


Terpisah, Kepala Dinas Ketapang dan Pertanian Kabupaten Samosir Dr Tumiur Gultom menyatakan KPT Samosir merupakan pola pembangunan pertanian yang sustainable dengan penataan yang lestari serta penanaman jangka panjang seperti pertanian hortikultura, perkebunan, pertenakan bahkan perikanan darat.


“Kita telah perjuangkan selama setahun mengajukan kepada kementerian Pertanian, melalui komunikasi intens akhirnya disetujui dan dimatangkan dengan konsep pertanian terpadu dengan dukungan langsung dari beberapa direkorat kementerian,” jelas Tumiur Gultom ketika dikonfirmasi greenberita pada Kamis malam, (02/03/2023) usai rapat Forum Lintas  OPD di Kantor Bupati Samosir.


Terkait adanya pernyataan beberapa pihak yang menyatakan lahan KPT seluas 2600 hektar tersebut sedang bermasalah, Tumiur Gultom menyatakan pihaknya tidak menemukan itu bermasalah.


“Sejarah lahan lokasi tersebut sudah pernah ada izin lokasi kepada 4 perusahaan baik itu ketika masih wilayah kabupaten Tapanuli Utara maupun setelah Kabupaten Samosir dan sudah selesai masa izinnya,” jelas Tumiur Gultom.


Pihaknya menyatakan lokasi tersebut menjadi asset kabupaten yang kurang dioptimalkan sehingga pemerintah daerah melakukan pemanfaatan dengan pola KPT untuk meningkatkan ekonomi masyarakat terutama petani.


“Kalau kita ingat pernyataan Menkeu RI Sri Mulyani tentang pemanfaatan asset yang tidur, jadi areal itu adalah asset kurang optimal dan saat ini sebagian dikelola masyarakat, tapi dengan pengelolaan sendiri tidak sanggup, baik karena modal, teknologi belum masuk sehingga kita melakukan pemanfaatannya dan pemberdayaan kelompok tani dengan KPT guna peningkatan ekonomi masyarakat, kita tidak pernah berbicara dengan adanya kepemilikan disitu,” tegas Tumiur Gultom.


Saat ini Pemkab Samosir hanya memberikan bantuan kepada petani yang bergabung dalam kelompok tani dan bukan pribadi-pribadi.


“Sekali lagi kami  tegaskan, kami tidak menemukan ada masalah dan mudah mudahan ke depan tidak ada masalah (hak tanah, red),” terang Tiur Gultom.


Menurutnya, Menteri Pertanian RI tegas mengingatkan Pemkab Samosir bahwa lokasi KPT tetap menjaga keasrian lingkungan dan khusus hanya pertanian dan bukan untuk pemukiman apalagi property.


“Pak Menteri Pertanian mengatakan tegakan pohon  jangan ditebang dan harus dijaga serta sempadan sungai dijaga bagus, hal ini sesuai dengan visi Pemkab Samosir yaitu sustain ekologi, ekonomi dan sosialnya,” pungkasnya.


Ditambahkan, Pemkab Samosir hanya melihat dari segi pemanfaatan lahan yang lebih berguna dan produktif didukung alam yang subur dan bagus dengan pemberdayaan kelompok tani sepenuhnya.



(Gb-Ferndt01)