Notification

×

Iklan

Iklan

Soal Penetapan Capres 2024, Golkar Ikuti Arahan Jokowi

22 Okt 2022 | 13:16 WIB Last Updated 2022-10-22T06:16:07Z



GREENBERITA.com-
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan partainya mengikuti arahan Presiden Joko Widodo terkait penetapan calon presiden dan calon wakil presiden 2024. Airlangga tak ingin terburu-buru dan sembrono.

"Kan, Presiden bilang hati-hati, jangan sembrono, jangan emosi, ini emosinya biar turun tidak sembrono, kita pilih yang tepat," kata Airlangga saat penyerahan mobil listrik kepada 37 ketua DPD Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, seperti dikutip Antara, Sabtu (22/10).

Golkar bersama partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni PAN dan PPP akan mencari sosok kandidat yang tepat dilansir dari ccnindonesia.


Terkait pemberian mobil listrik hari ini, Airlangga mengatakan hal itu sebagai penyemangat bagi kader Golkar di daerah untuk memenangi mPemilu 2024.


"Ini memanaskan mesin Partai Golkar, tapi mesinnya 'silent' (diam). Jadi enggak ada yang lihat, tahu-tahu kita sudah di depan," tuturnya.


Presiden Joko Widodo meyakini Partai Golkar akan cermat dalam menentukan calon presiden dan calon wakil presiden menghadapi Pemilihan Umum 2024.


"Saya yakin, saya yakin, saya yakin Golkar akan dengan cermat, akan dengan teliti, akan dengan hati-hati, tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden 2024," kata Jokowi di Jakarta, Jumat malam (21/10).


Jokowi menyampaikan hal tersebut saat menghadiri acara puncak Hari Ulang Tahun Ke-58 Partai Golkar di Hall C, Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat.


Hingga kini baru satu parpol yang mengumumkan nama capres, yaitu Partai NasDem yang mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden 2024.


"Meskipun tadi saya lihat sudah teriak semua Pak Airlangga Hartarto dan saya meyakini bahwa yang akan dipilih oleh Partai Golkar, capres maupun cawapres ini adalah tokoh-tokoh yang bener," kata Jokowi.


Jokowi menyebut Golkar adalah partai yang sudah matang, punya pengalaman malang melintang, dan banyak makan asam garam dalam perpolitikan Indonesia selama 58 tahun sehingga akan bertindak dengan hati-hati.


"Silakan terjemahkan sendiri karena bapak ibu sekalian, presiden itu seperti pilot, penumpangnya banyak sekali, seluruh rakyat Indonesia dan pilpres itu memilih pilot dan kopilot. Ini yang tidak mudah sekarang ini," ungkapnya.



(Gb-Alex001)