Notification

×

Iklan

Iklan

Pembebasan Lahan Race F1H2O, Warga Kelurahan Napitupulu Tak Setuju Berikan Tanahnya

14 Okt 2022 | 10:23 WIB Last Updated 2022-10-14T03:23:41Z

Warga Kelurahan Napitupulu Bagasan sedang melakukan rapat internal pembebasan lahan untuk ajang boat Race F1H2O, namun kebanyakan warga tak setuju, (13/10/2022)

GREENBERITA.com- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan siap mendukung gelaran F1H2O. Apalagi event tersebut diselenggarakan di Danau Toba, Sumatera Utara. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menyatakan, dukungan yang diberikan adalah dalam bentuk pembangunan infrastruktur.

"PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya akan memberikan dukungan infrakstruktur kegiatan F1H2O berupa infrastruktur yang telah kami identifikasi, sepertu jalan akases, wet paddock, dry paddock, dan akses menuju paddock," katanya di Gedung Sarinah, Selasa (27/9/2022).

Namun, Diana mengungkapkan kendala dalam pembangunan infrastruktur. Salah satunya terkait dengan pembebasan lahan.

Salah satunya dari warga sekitar Kelurahan Napitupulu Bagasan. Terungkap ketika Lurah Napitupulu Bagasan, Bentara Napitupulu memimpin rapat negosiasi dan sosialisasi mewakili Pemkab Toba untuk persiapan lahan pembangunan ajang boat race dunia F1H2O di Danau Toba, Kamis (13/10/2022). 

"Kalau pembangunan F1H2O kita setuju, tapi kalau tanah lapang Sisingamangaraja Balige yang di miliki pomparan Mulia Raja, itu tidak bisa digangu gugat," ujar Ketua Tano Pangeahan Napitupulu Mulia Raja, S.Napitupulu.

Dia menambahkan, pada area tersebut tidak bisa di bangun Ruko atau bangunan lainnya.

"Ditanah lapang tersebut tidak bisa digangu gugat tanah lapang, kalau di luar tanah lapang Singamangaraja, bisa dibangun," ujar J. Napitulu, tokoh masyarakat desa disana. 

Terlihat pada rapat tersebut, pembangunan ajang boat race dunia F1H2O Kejuaraan perahu motor pormula satu, warga tidak bersedia memberikan lahannya. 

"Rapat internal pomparan Mulia Raja kebanyakan tidak menyetujui, dan hasil rapat internal yang mempunyai lahan tersebut 80 persen pomparannya tidak menyetujui," ujar Ketua Tano Pangeahan Napitupulu Mulia Raja, S.Napitupulu.

Hasil rapat ini kemudian disampaikan ke Pemkab Toba melalui Lurah Napitupulu Bagasan sebelum diadakan rapat resmi pengambilan keputusan di Pemkab Toba. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengungkapkan ada beberapa lahan terkait gelaran F1H2O yang belum selesai. Jika tidak segera diselesaikan maka hal tersebut bisa menghambat pengerjaan infrastruktur.

"Kami berharap kerja sama seluruh pihak yang terkait pekerjaan infrastruktur di lapangan. Misalnya terkait penyiapan lahan yang sampai saat ini masih belum clean and clear dari pemerintahan Kabupaten Toba," ungkapnya.

Sebagai Informasi, gelaran F1H2O berlangsung di Danau Toba pada 24-26 Februari 2023. Event ini diharapkan bisa menghadirkan 20 ribu pengunjung yang.

Menurut Direktur Utama In Journey Donny Oskaria, pihaknya masih berupaya untuk mengenalkan event ini dan mensosialisasikannya.

"Memang untuk jumlah tidak sebesar Mandalika karena ini yang pertama kali. Tapi target pengunjung 20 ribu ke Danau Toba yang dampaknya juga terasa ke ekonomi lokal juga," tutur Donny

(Gb-natalnalitupulu)