Notification

×

Iklan

Iklan

Ikan Red Devil Jadi Predator di Danau Toba, Pemkab Toba Lakukan Restocking di Perairan KDT

16 Apr 2022 | 13:19 WIB Last Updated 2022-04-16T06:19:27Z

Keterangan Foto:  Suasana penaburan benih ikan di perairan Danau Toba pada Kamis (14/4/2022).

TOBA.GREENBERITA.com-
Untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap di perairan Danau Toba, Pemerintah Kabupaten Toba dan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Toba melakukan kegiatan restocking ikan nila atau tilapia di perairan Kawasan Danau Toba. 


Restocking tersebut dilakukan di empat lokasi yaitu Desa Lumban Binanga Kecamatan Laguboti, Desa Sibuntuon Kecamatan Uluan, Desa Pangombusan Kecamatan Parmaksian dan Desa Lumban Gaol Kecamatan Balige Kabupaten Toba, Sumatera Utara. 


Kegiatan restocking merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya ikan dengan menambah stok ikan tangkapan ke perairan umum. Adapun 50 ribu bibit ikan tilapia disampaikan sebuah perusahaan swasta di Kawasan Danau Toba. 


“Perusahaan mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjaga populasi ikan di Danau Toba. Selain itu, restocking program juga adalah kegiatan rutin tahunan kami untuk memberikan nilai tambah dan ekonomi untuk masyarakat dan nelayan lokal,” ujar Mcintyre General Manager Farming of Regal Springs Indonesia Donald William pada Jumat (15/4/2022). 


Selanjutnya, Bupati Kabupaten Toba Poltak Sitorus mengatakan kegiatan ini merupakan bagian program pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Toba dalam rangka percepatan pembangunan. 


Sejalan dengan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Toba dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, maka kebutuhan akan konsumsi protein hewani yang bersumber dari ikan pun semakin tinggi. 


“Namun, sangat disayangkan, tingginya populasi ikan red devil (Amphilophus labiatus) mengakibatkan jumlah hasil tangkapan nelayan di Danau Toba menjadi menurun,” sambung Poltak Sitorus. 


Kegiatan restocking ini adalah salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Toba untuk meningkatkan produksi tangkapan ikan.  


“Maka harapan kita dengan suksesnya program ini, akan menambah penghasilan nelayan dan tentunya dapat mendorong kesejahteraan masyarakat untuk jangka panjang,” lanjutnya. 


Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Toba Sahat M. Manulang mengatakan kontribusi dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk menjaga kelestarian ekosistem dan ketahanan pangan. 


“Saat ini dengan jumlah populasi ikan red devil yang semakin meningkat, sangat meresahkan nelayan tangkap. Hasil ikan tangkapan yang bernilai ekonomi seperti ikan nila atau ikan mas sudah jauh menurun drastis,” ungkap Sahat. 


Menurutnya, sebelum keberadaan ikan red devil, hasil tangkapan nelayan bisa mencapai 10 kilogram ikan per hari. Namun setelah jumlah populasi ikan red devil yang terus meningkat, hasil tangkapan hanya 1 hingga 2 kilogram per hari. 


“Jauh menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga nelayan sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jadi dengan upaya restocking ini, kami optimis dapat menambah jumlah populasi ikan bernilai ekonomis," lanjut Sahat Manullang. 


Inisiatif program restocking telah dilakukan Regal Springs sejak beberapa tahun terakhir di sekitar unit usaha perusahaan. Tahun 2019 hingga 2021, lebih dari 450 ribu ekor penaburan benih ikan tilapia dilakukan di Kabupaten Toba dan Kabupaten Samosir.


Kemudian di tahun 2021, sebanyak 500 ribu ekor benih juga diserahkan kepada pelaku UMKM, petani tambak dan kelompok budidaya perikanan di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Akhir Maret 2022, perusahaan juga menebar 100 ribu ekor benih ikan tilapia di sekitar wilayah perairan Danau Toba. 



(Gb-ferndt/rel)