Notification

×

Iklan

Iklan

Bupati Toba Kunjungi Warga Korban Banjir di Bonatua Lunasi

3 Jan 2022 | 17:42 WIB Last Updated 2022-01-03T10:42:20Z

Ket Foto : Bupati Kabupaten Toba Ir. Poltak Sitorus mengunjungi korban banjir bandang di Desa Sumanggar dan Sangkalan, Kecamatan Bonatua Lunasi, Kabupaten Toba pada Sabtu, (01/12/2022).


TOBA. GREENBERITA.com
-- Bupati Kabupaten Toba Ir. Poltak Sitorus mengunjungi korban banjir bandang di Desa Sumanggar dan Sangkalan, Kecamatan Bonatua Lunasi, Kabupaten Toba pada Sabtu, (01/12/2022).


Bupati Toba beserta rombongan langsung meninjau lokasi banjir bandang tersebut dan memantau langsung kondisi warga yang menjadi korban banjir.


Terlihat dari pantauan beberapa desa di Kecamatan Bonatua Lunasi, Porsea dan Parmaksian, terendam banjir akibat curah hujan yang sangat tinggi diduga mengakibatkan longsor.


Banjir bandang ini mengakibatkan beberapa rumah warga terendam banjir dan menyebabkan kerusakan. Banjir bandang terjadi setelah hujan deras di daerah Kabupaten Toba yang diduga menyebabkan seputaran Gunung Simanuk-manuk yang mengandung sumber air yang tinggi sehingga mengalami Longsor.


Bupati Toba Ir. Poltak Sitorus mengatakan saat ini Pemkab Toba telah langsung mengirimkan alat berat ke lokasi banjir tersebut agar dapat membenahi tanggul-tanggul yang jebol di beberapa Desa yang ada di Kecamatan Bonatua Lunasi.


"Saat ini kami telah berusaha mendata warga masyarakat yang mengalami dampak banjir bandang untuk di data oleh pihak Dinas Sosial Kabupaten Toba dalam memberikan Bantuan yang akan di salurkan nantinya,” ujar Poltak Sitorus.


Bupati Toba mengatakan akan memberi bantuan kepada masyarakat korban banjir. Bantuan disesuaikan dengan tingkat kerusakan.


“Kita masih menunggu data pastinya,” ungkap Bupati Toba.


Sementara itu, Kepala Desa Lumban Sangkalan Antoni Sitorus mengatakan, ada sebanyak 12 rumah warga yang rusak parah terbawa arus yang diakibatkan banjir bandang ini.


Antoni menjelaskan, perlu adanya normalisasi saluran air di Desa Sangkalan karena tanggulnya sudah banyak yang rusak.


“Yang belum di tanggul, juga harus di tanggul,” jelas Antoni.


Ditambahkannya, penyebab banjir bandang tersebut terjadi dikarenakan tingginya curah hujan yang diduga mengakibatkan seputaran Gunung Simanuk-manuk mengalami longsor yang menutupi aliran sungai yang menyebabkan banjir.


"Namun, selama ini tidaklah separah dengan keadaan seperti saat ini sebutnya," pungkas Antoni.


(Gb--boedoet)