Notification

×

Iklan

Iklan

Akibat Ditinggal Sang Istri, Bapak Ini Nekat Gantung Diri

4 Jan 2022 | 12:04 WIB Last Updated 2022-01-04T05:04:36Z


TOBA, GREENBERITA.com -
Seorang pria bernama Pranto Sitorus umur 31 tahun, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di sebuah rumah kosong di Desa Lumban Sitorus Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Sumatera Utara sekitar pukul 22:30 Wib, Minggu ( 02/01/2022.).



Padahal korban sebelum melakukan bunuh diri, di malam harinya masih bercanda dengan teman temanya di sebuah Lapo Tuak, dan tidak lama kemudian korban pergi meninggalkan temanya.


Karena korban tidak kunjung kembali, teman korban merasa penasaran sehingga temannya mencarinya ke sebuah rumah kosong yang tidak jauh dari warung tersebut.


Pada saat korban ditemukan bahwa tubuh korban sudah tergantung di dalam rumah kosong tersebut sehingga temannya langsung melaporkan kejadian itu kepada warga sekitar dan warga langsung menghubungi pihak Polsek Porsea.


Tidak lama kemudian Polsek Porsea langsung melakukan olah TKP dan membawa mayat korban ke Rumah Sakit Umum Porsea untuk dilakukan visum dan didalam tubuh korban tidak ada ditemukan bekas luka  benda tumpul sehingga pihak keluarga langsung membuat pernyataan supaya jangan dilakukan autopsi.


Hal itu dibenarkan Kepala Desa Lumban Sitorus, Jisman Sitorus ketika dikonfirmasi greenberita pada Selasa, (4/1/2022).


Dia menuturkan bahwa dimasa hidupnya korban sudah berpisah dengan istrinya selama tiga tahun dan  memiliki satu anak.


"Sebelumnya korban juga sudah pernah mencoba bunuh diri, namun aksi bunuh diri tersebut digagalkan oleh orang tua korban," ujar Jisman Sitorus.


Sementara itu, Humas Polres Toba, Iptu Bungaran Samosir mengatakan Polres Toba membenarkan kejadian penemuan mayat tersebut di sebuah rumah kosong di Desa Lumban Sitorus Kecamatan Parmaksian.


"Mayat korban pada saat ditemukan sudah tidak bernyawa lagi sehingga mayat korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Porsea untuk dilakukan visum dan pihak korban sudah meminta kepada pihak kepolisian/supaya korban jangan dilakukan autopsi," ujar Iptu Bungaran Samosir.


(Gb--boedoet)