Oleh Dr Pirma Simbolon
GREENBERITA.com - Setelah Bupati Samosir resmi membentuk sebuah tim yang awalnya bernama Staf Khusus, dan kemudian diubah menjadi Tim Percepatan Pembangunan, sejak bulan Mei 2021, namun kurang lebih selama 5 bulan tetap menjadi perbincangan hangat dikalangan pemerhati samosir baik melalui group whattsApp atau media sosial lainnya.
Dari aneka ragam pendapat atau kritik yang mengemuka, ada yang disampaikan secara santun, baik dan logis namun tidak sedikit yang disampaikan bernada sinis atau mencela bahkan memplesetkannya menjadi sitapus (sebutan dalam bahasa batak untuk perangai seseorang yang tidak baik).
Setelah saya ikuti, esensi pendapat yang berkeberatan (kontra), dapat disarikan beberapa pointers sebagai berikut:
1. Perbup tentang pengangkatan staf khusus adalah illegal karena tidak ada dasar hukumnya (melanggar).
2. Staff khusus jumlahnya terlalu banyak (5 orang), sehingga dianggap sebuah kebijakan pemborosan uang rakyat.
3. Tidak ada keadaan mendesak (urgensi) pada pembentukan Staff Khusus karena sudah ada Wakil Bupati, Sekda, para asisten dan staff ahli dari lingkungan ASN, sehingga tupoksi (tugas, pokok dan fungsi) staff khusus berpotensi tumpang tindih dengan tufoksi wakil bupati, sekda, para asisten dan staf ahli.
4. Personil para Staf Khusus adalah mantan timses saat pilkada, sehingga pembentukannya dianggap hanya sebagai upaya balas budi.
5. Beberapa diantara para staff khusus tersebut diragukan integritasnya berdasarkan rekam jejaknya sebelumnya.
6. Staff khusus diduga menjadi penentu (mengatur pemenang tender) sehingga berpotensi menjadi kekisruhan dan kegamangan para kepala opd dan staf lainnya
Dari pihak yang kontra kira kira-kira yang 6 poin di atas lah yang menjadi pokok keberatan mereka.
Pada kesempatan ini saya tidak bermaksud untuk mencoba menjelaskan berdasarkan pemahaman saya, karena pendapat saya akan tetap dianggap sia-sia atau bahkan bisa bisa akan dibuly.
Secara sengaja pada kesempatan ini juga saya tidak menyampaikan pointers pendapat para pihak yang pro (mendukung atau dapat memahami), dengan alasan yang tidak membutuhkan penilaian atas pendapat itu.
Pertanyaanya adalah siapakah sebenarnya pihak atau tokoh yang diharapkan oleh pihak yang kontra untuk menjelaskan ke publik atas 6 pointer keberatan tersebut, agar pembahasannya berhenti?
Apakah Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Asisten Staff Ahli atau para Staff Khusus itu sendiri?
Mengapa mereka tidak muncul ke publik untuk menjelaskannya?
Apakah mereka menganggap bahwa penjelasan pembentukan Staf Khusus yang sudah disampaikan saat rapat rapat DPRD sudah cukup?
Salah satu pihak sebut aja Bapak OG yang konon adalah ayahanda Bupati Vandiko sudah mencoba untuk menjelaskannya melalui beberapa WaG pemerhati dan juga melalui video wawancara oleh wartawan greenberita tv, yaitu bung Fernando Sitanggang.
Video tersebut juga sudah beredar luas. Saya sendiri sudah dapat memahami mengapa para Staff Khusus tersebut diangkat, seperti sudah pernah saya jelaskan pada artikel sebelumnya.
Namun ternyata bagi para pihak yang kontra penjelasan pak OG tersebut tidak juga cukup untuk menghentikan perbincangan di udara atas pembentukan Staf Khusus tersebut. Atau dengan kata lain yang kontra tetap tidak puas.
Lalu pertanyaan berikutnya adalah siapakah pihak yang diinginkan oleh pihak yang kontra untuk menjawabnya supaya topik ini selesai dalam perdebatan?
Apakah Bupati, wakil bupati, Sekda, Para Asisten, atau staff khusus itu sendiri?
Di berbagai WaG atau medsos lainnya, tidak ada pihak yang berusaha untuk menjelaskannya khususnya dari pejabat terkait.
Sepertinya para pejabat terkait seolah-olah memilih membiarkannya tetap di udara, sambil beranggapan, "Ah biarin ajalah, toh juga nanti berhenti sendiri kalau sudah capek dan suaranya serak saking lamanya berteriak."
Pilihan strategi dengan membiarkan masalah tetap mengambang tanpa diberi penjelasan resmi, mungkin juga ada benarnya.
Tapi, sebaliknya bukan berarti tidak mungkin malah berembes ke masalah masalah lain yang akan digoreng setiap saat kapan mereka mau.
Sekedar saran, menurut hemat saya, pihak terkait penting juga mencoba menjelaskan dengan jujur dengan komunikasi yang baik, setidaknya untuk menjawab ke 6 poin keberatan tersebut.
Alternatif strategi 'Menjelaskan' adalah sebuah pilihan yang bijak dari pada membiarkannya sampai waktu yang menyelesaikannya.
Semoga penjabaran ini berkenaan dan membuka wawasan kita untuk mengambil pilihan yang tepat kedepannya.
(Penulis adalah Seorang Akademisi di Jakarta dan Putra Asli Samosir)