Notification

×

Iklan

Iklan

Polda Sumut Jelaskan Perkembangan Kasus Korban Cabul 10 Pria

2 Sep 2021 | 23:04 WIB Last Updated 2021-09-03T03:43:15Z

Kombes Pol Hadi Wahyudi Kabid Humas Polda Sumut memberi penjelasan di Mako Polda Sumut, Kamis (2/9/2021) terkait perkembangan kasus pencabulan oleh 10 pria terhadap anak usia 10 tahun.

MEDAN, GREENBERITA.com ||  Kombes Pol Hadi Wahyudi Kabid Humas Polda Sumut memberi penjelasan terkait ksus pencabulan yang dialami seorang anak oleh 10 pelaku. Hadi mengatakan, sejauh ini Penyidik PPA Polrestabes Medan sedang mendalami laporan tersebut.


"Laporannya sudah diterima Polrestabes Medan, kemudian penyidik sedang mendalami laporan itu,"ujar Hadi saat ditemui di Polda Sumut Jalan Sisingamangaraja, Medan, Kamis (2/9/2021).


Lebih lanjut, hinga Kamis petang 2 September 2021 hari ini kata Hadi korban sedang dimintai keterangan dari penyidik. Sejauh ini, hasil visum sedang dalam proses di rumah sakit yang akan diterima polisi untuk kepentingan penyidikan.


Sebelumnya, PA ibu kandung RAP (10) yang menjadi korban pencabulan dan penyiksaan oleh 10 orang pria tempo hari menghadiri panggilan penyidik PPA Polrestabes Medan, Kamis (2/9/2021) didampingi penasihat hukumnya, Irwansyah Nasution. Mereka tiba di Mako Polrestabes Medan sekitar Pukul 10.30 WIB.


"Kita datang ke Polres ini karena dipanggil penyidik Unit PPA Polrestabes Medan,"kata Irwansyah yamg akrab disapa Ibey ini.


Hingga kini, penyidik masih melakukan pemeriksaan atau Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Panit PPA Ipda Cristin. Irwansyah Nasution megatakan,  sejauh ini masih dimintai tambahan keterangan mengenai kejadian yang dialami korban.


Hingga saat ini, pemeriksaan juga masih berlanjut dan mereka baru saja ditanyai kondisi anak tersebut. Sesuai pengalaman korban, kepada penyidik kata Ibey korban mengenali pelaku.


Ibey berharap, penyidik dapat segera  mengungkap kasus tersebut. Apalagi korban mengenali dua diantara pelaku yang sempat membuka topeng penutup wajahnya.


Hingga saat ini, korban masih mengalami trauma apalagi dubur korban berdarah sesuai keterangan PA ibunya. Korbam juha sempat enggan ke kantor polisi karena masih ketakutan.


"Karenya, kai berharap penyidik PPAlah yang menjemput bola dan didampingi oleh psikolog dam melakukan pemeriksaan di tempat yang menurut korbam nyan baginya sehingga korban mau benar-benar menceritakan apa yang dialaminya,"sebut Ibey.



(Gb-arkara21)