Notification

×

Iklan

Iklan

HKBP Terus Berkarya Bagi Bangsa Melalui Program Ketahanan Pangan Masyarakat Peternak Ikan

25 Sep 2021 | 20:55 WIB Last Updated 2021-09-25T13:55:53Z

Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) melalui Departemen Diakonia HKBP kembali menunjukkan eksistensinya melayani masyarakat melalui proyek kerja Ketahanan Pangan Bagi Bangsa khususnya masyarakat petani dan peternak ikan

SIMALUNGUN, GREENBERITA.com || 
Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) melalui Departemen Diakonia HKBP kembali menunjukkan eksistensinya melayani masyarakat melalui proyek kerja Ketahanan Pangan Bagi Bangsa khususnya masyarakat petani dan peternak ikan di Desa Karang Bangun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada Sabtu, 25 September 2021.


Kepala Depertemen Diakonia HKBP Pdt Debora P. Sinaga, MTh mengatakan bahwa proyek kerja ini dirancang oleh Biro Pengembangan Masyarakat HKBP (Pengmas HKBP) yang dan dikoordinir Pdt. Jonni Sihite. 


"Proyek kerja ini dilakukan secara terbuka bagi masyarakat yang mau bekerjasama dengan Biro Pengmas HKBP," ujar Pdt Debora Sinaga ketika dikonfirmasi Greenberita pada Sabtu, 25 September 2021.


Salah satu tempat yang bersedia melakukan kerjasama mendukung program Ketahanan Pangan bersama Biro Pengmas HKBP adalah masyarakat Karang Bangun, tepatnya di Kampung Samosir. 


"Kampus, sebutan dari Kampung Samosir, kembali kami pilih untuk proyek Ketahanan Pangan ini karena Biro Pengembangan Masyarakat HKBP menilai masyarakat di kampung ini cukup kompeten dan serius dalam mengembangkan proyek Ketahanan Pangan," jelas Pdt Debora Sinaga.


Penilaian ini sendiri berangkat dari hasil proyek Ketahanan Pangan yang telah dikerjakan sebelumnya yaitu Proyek Ketahanan Pangan Tahap I yang menurut penilaian Biro Pengmas HKBP cukup memuaskan.


"Dimana Biro Pengmas HKBP dan masyarakat kampung Samosir secara bersama-sama telah menikmati hasil panen ternak ikan yang telah mereka terima. 

Berangkat dari keberhasilan itulah kemudian yang meyakinkan Biro Pengmas HKBP melanjutkan kembali kerjasama dengan masyarakat Kampung Samosir - Karang Bangun, Kabupaten Simalungun," ujar Pdt Debora Sinaga.


Proyek Ketahanan Pangan Tahap II ini dihadiri oleh beragam lapisan masyarakat yang ada di Siantar dan Simalungun. 


"Masyakarat menerima bibit ikan mas dari Pengmas HKBP. Penerima bibit ikan itu sendiri tidak hanya diberikan kepada jemaat Kristen atau warga jemaat HKBP namun juga oleh masyarakat Muslim yang ada di Kampung Samosir, Karang Bangun," terangnya lagi.


Biro Pengmas HKBP berharap momentum proyek Ketahanan Pangan Tahap II ini sebagai moment untuk mempererat hubungan antar umat beragama (interfaith) di tengah negara Indonesia khususnya masyarakat Kampung Samosir. 


Ephorus HKBP dan Bupati Simalungun Radiapo Sinaga serta Kadep Diakonia HKBP Pdt Debora Sinaga MTh usai laksana program ketahanan pangan kepada nelayan di Kampung Simalungun Kabupaten Simalungun.

Sementara itu, Ketua GP Ansor, Ridwan Akbar Pulungan, yang juga turut hadir dalam proyek Ketahanan Pangan Tahap II menyampaikan apresiasi kepada Biro Pengmas HKBP.


"Kita mengapresiasi karya HKBP lewat Pengmas perduli pada kehidupan bangsa tanpa membatasi proyek ini dengan sekat-sekat pembatas. Proyek Ketahanan Pangan Tahap II menunjukkan kepada kita akan adanya warna dan cita rasa pluralistik yang senantiasa dikembangkan oleh HKBP lewat Departemen Diakonia HKBP," ujar Ridwan Akbar Pulungan.


Selain masyarakat yang ada di sekitar Kampung Samosir, momentum itu juga dihadiri Bupati Simalungun, Radiapo Sinaga serta Ompui Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Robinson Butarbutar.


Bupati Simalungun, Radiapo Sinaga menyatakan kegembiraannya atas apa yang dikerjakan oleh HKBP khususnya Biro Pengmas HKBP yang tetap berkarya bagi masyarakat sekalipun di masa-masa berat karena pandemik covid-19. 


Bupati Simalungun tampak menunjukkan dukungannya terhadap program ketahanan pangan yang diluncurkan oleh Biro Pengmas HKBP.


"Pemkab Simalungun berjanji akan memberikan 2000 bibit ternak ikan nila untuk program Biro Pengmas HKBP ini," ujar Radiapo Sinaga.


Menanggapinya, Kepala Biro Pengmas HKBP menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh yang diberikan oleh Kepala Departemen Diakonia HKBP terhadap proyek Ketahanan Pangan yang dirancang Biro Pengmas HKBP sembari menyampaikan pesan kepada masyarakat yang telah menerima bibit ikan untuk mengembangkan bibit ternak ikan yang telah mereka terima sehingga nantinya mereka juga bersedia berbagi atas berkat yang telah mereka terima dan yang mereka kembangkan.


"Kalau mereka diberi bibit ternak ikan oleh Biro Pengmas HKBP maka mereka juga akan menjadi pemberi bagi masyarakat yang lain agar semua kalangan dapat menikmati," ujar Kepala Biro Pengmas HKBP Pdt Jonni Sihite.


Terpisah, Ompui Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Robinson Butarbutar dalam bimbingan pastoralnya menyambut positif program ketahanan pangan yang yang diinisiasi oleh Departemen Diakonia HKBP ini. 


"Bukan hanya memberdayakan masyarakat yang terdampak ekonomi tetapi juga untuk berkolaborasi bersama semua lapisan masyarakat. Saya berdoa untuk Kampung Samosir ini, supaya Tuhan memberkati kampung ini," ujar Pdt Robinson Butarbutar.


Ephorus HKBP ini menambahkan bila program ini berhasil bukan tidak mungkin kampung ini menjadi teladan bagi distrik-distrik atau kabupaten yang lain.  


"Saya juga menyampaikan apresiasi terhadap kinerja yang ditunjukkan Departemen Diakonia HKBP di bawah kepemimpinan Kadep Diakonia HKBP, Ibu Pdt. Debora Sinaga, MTh yang tidak pernah lelah berkarya bagi masyarakat, khususnya jemaat HKBP termasuk dalam keberadaan Café Tuonan yang diorganisir Pemuda HKBP. Café ini menjadi wujud nyata proyek ketahanan pangan dan pemberdayaan pemuda dalam perekonomian pemuda," ujar Doktor yang lama bertugas pelayanan di Jerman ini.


Ephorus juga menyampaikan apresiasi kepada Pdt. Jonni Sihite, atas proyek Ketahanan Pangan yang dikerjakannya lewat Biro Pengmas HKBP. 


"Proyek Ketahanan Pangan yang dikerjakan oleh HKBP lewat Departemen Diakonia HKBP khususnya Biro Pengmas merupakan wujud dan kecintaan gereja HKBP khususnya Biro Pengmas HKBP terhadap negara dan bangsa Indonesia khususnya masyarakat Siantar Simalungun," terangnya.


Pdt Dr Robin Butarbutar menyatakan proyek ini juga merupakan buah dari kerjasama yang baik yang terbangun antara gereja HKBP dengan LWF (Lutheran World Federation). 


(Gb-ferndt01/rel)