Notification

×

Iklan

Iklan

Guru SD Tewas Bersimbah Darah, Polisi: Ada Tanda Kekerasan, Mengarah ke Pembunuhan

6 Sep 2021 | 16:13 WIB Last Updated 2021-09-06T09:13:44Z

Petugas mengevakuasi jenazah Muhammad Ilyas (32) asal Batubara dari kamar kosnya di Lingkugan III Gedung Johor, Jalan Eka Warni III Medan Johor, 

MEDAN, GREENBERITA.com - Fakta baru diungkap Polsek Deli Tua terkait kematian seorang guru SD, Muhammad Ilyas (32) di kamar kosnya di Jalan Ekawarni Lingkungan III Gedung Johor Medan Johor Jumat, 3 September 2021 lalu. 


Menurut Kapolsek Deli Tua, AKP Zulkifli Harahap, kematian korban diduga kuat karena pembunuhan.


"Memang, masih diselidiki. Tetapi, pada tubuh korban ada tanda-tanda kekerasan,"ujar AKP Zulkifli Harahap, Senin 6 September 2021.


Sebagaimana, pada saat jenazah korban ditemukan Jumat, 3 September 2021 lalu, ditemui-temui kejanggalan-kejanggalan. 


Dikamar korban ada bercak darah di tembok dan dari hasil cek TKP, korban ditemukan dalam keadaan telungkup. Sementara kepala bagian atas pecah.


"Kemudian, terdapat bercak darah di lantai dan di dinding. Sedangkan lemari pakaian korban berantakan," AKP Zulkifli Harahap.


Lebih lanjut, AKP Zulkifli mengatakan, kematian korban diduga kuat karena dibunuh. Sejauh ini, kata Zulkifli sejumlah saksi juga sudah ada yang dimintai keterangannya.


"Diduga dibunuh, nanti kami akan segera juga beritahu perkembangan lebih lanjut ya," ujar AKP Zulkifli.


Saksi bernama Suminem yang diwawancarai Tribun Medan di lokasi menyampaikan pada Senin tanggal 31 Agustus 2021 sekira pukul 19.30 WIB korban msih datang kerumahnya. Korban datang bersama seorang laki-laki dengan ciri berambut bergelombang.


Badan teman korban berisi, kulit sau matang, kumis tipis. Pria tersebut diperkirakan memiliki tinggi 170 Cm dan umur kisaran 30 tahun.


Lalu, pada Rabu sekira puku 15.30 WIB saksi melihat teman korban jalan kaki lalu duduk di warung jualan Suminem swnsiri. Kemudian, hari ini Jumat  pukul 06.45 WIB seorang laki -laki dengan ciri - ciri  gemuk usia berkisar 50 tahun datang menggendarai Sepeda motor Mio soul warna putih.


Kedatangan pria tersebut hendak mnegantar KTP milik korban yang katanya ditemukan di Jalan Sisimlngamagaraja kuburan Kristen. Uniknya, pria yang mengantar kartu identitas korban tidak mau memberitahu identitasnya sendiri saat ditanyai Suminem.


Muhammad Ilyasah (24), rekan kerja korban yang ditemui Tribun Medan mengatakan, di lokasoxkejadian Jumat lalu mengatakan, awal mula mengetahui korban tewas lantaran korban bernama Muhammad Ilyas (32) asal Batubara ini berprofesi sebagai guru di SD Darul Ilmu Murni ini tidak hadir ke sekolah setelah tiga hari.


Korban terakhir ke sekolah pada Senin sekitar enpat hari lalu. "Dia sudah tiga hari enggak masui kerja tanpa pemberitahuan. Lalu kami cari lah, dan kami temukan kosnya di sini. Terus kami tanya pemilik rumah kos, pemilik rumah kos menngataoan memang tak nampak. Lalu, bersama pemilik kos kami ingin menuju ke sana,"ujar Ilyasah.


Kata Ilyasah, sehari-hari korban asal Batubara ini berprofesi sebagai guru di SD Darul Ilmu Murni. Menurut Ilyasah, rekannya ini tinggal sendirian di kamar kos tersebut.

Korban diketahui tidak memiliki riwayat penyakit.


Sejauh ini, barang-barang korban ada yang tidak kelihatan seperti sepeda motor."Sepeda motornya enggak nampak," ujar Ilyasah.


Ilyasah mengatakan, mereka tiba di lokasi usai salat Jum'at dan mencium aroma bangkai. Karena curiga, lalu Ilyasah menghubungi kepala lingkungan dan Polisi.


(Gb-Ka21)