Notification

×

Iklan

Iklan

HIMABA: Bantu Pemerintah Putus Rantai Pandemi Covid, Patuhi Prokes

7 Jul 2021 | 17:56 WIB Last Updated 2021-07-07T10:56:57Z

HIMABA

JAKARTA, GREENBERITA.com
|| Keadaan dewasa ini semakin memprihatinkan akibat vandemi Covid 19 yang semakin mengganas. Khususnya di Indonesia memporak porandakan perekonomian Bangsa. 


Kini Jawa dan Bali hampir seluruh Rumah Sakit rujukan kewalahan nyaris Icu penuh termasuk  ruang perawatan hingga  mencapi 90 %. 


Oleh karenanya masyarakat harus membantu pemerintah mengatasi dengan cara disiplin menjalankan Protokol Kesehatan yang amat sangat ketat. 


Hal tersebut disampaikan Ketua Umum, HIMABA, Edwin P Situmorang SH.MH, yang didampingi Sekjennya, Bungaran Sitanggang, SH.MH ketika dikonfirmasi Greenberita pada Rabu 07 Juli 2021 di Gedung Sopo Marpingkir Jakarta Timur.


Menurut mantan Jaksa Agung Muda Kejaksaan Agung RI ini bahwa Vandemi Varian Delta ini, jauh lebih hebat dibanding Pandemi tahun 2020. 


Menurut data senin 05 Juli 2021 kasus terbaru mencapai 29.745 dan kematian 558 Orang. Sedangkan Selasa 06 Juli 2021 mencapai diangka 31.189.


"Jika kita masyarakat tidak dapat menahan diri untuk tidak keluar rumah selama PPKM yang telah ditetapkan dan  mobilisasi masyarakat tetap tinggi seperti sekarang ini maka, dikhawatirkan yang terpapar Covid 19 ini mungkin akan makin naik," ujar Edwin Pamimpin Situmorang.


Menurutnya, untuk menekan peredaran wabah Pandemi Covid 19 khususnya Varian Delta ini Pemerintah telah menetapkan PPKM yang berlaku sejak Sabtu tanggal 03 Juli 2021 hingga tanggal 20 Juli atau selama dua Minggu. 


"Dengan harapan semua masyarakat dapat sadar dan mematuhi untuk sementara tinggal di Rumah, beribadah dari Rumah, termasuk menunda acara acara respepsi pernikahan," jelas Edwin.


Tambahnya, HIMABA sangat peduli terhadap situasi mengerikan ini. 


"Oleh karenanya dihimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia umumnya, masyarakat Batak khususnya untuk taat menjalankan Prokes sebagaimana anjuran Pemerintah, termasuk menunda segala bentuk acara yang dapat mengumpulkan banyak orang semisal resepsi," pesan Edwin.


Himbaunya, bila harus terpaksa melangsungkan pernikahan, cukup pemberkatan Gereja untuk sementara. 


Sebagai suatu Organisasi yang dibentuk oleh para Ketua Ketua Marga di Jakbodetabe, Perkumpulan Marga Batak (HIMABA) sangat menyadari bahwa adat dalam pernikahan Batak sangat penting karena adat itu adalah bagian dari acara yang sakral dalam suatu pernikahan Batak.


Namun demikian, dalam kondisi sekarang ini kami menghimbau agar semua elemen dapat menahan diri sementara, untuk mampu  keluar dari  Virus covid 19 ini. Kedisiplinan kita dibutuhkan untuk bisa keluar dari wabah ini seperti, Australia, Italia yang sebelumnya menjadi simbol krisis berat. kini telah keluar dari Vandemi termasuk telah melepaskan Masker dan beberapa negara lain di Dunia.


Jika kita lihat fakta belakangan, termasuk kekurangan oksigen dan beberapa Rumah Sakit harus memasang tenda untuk menampung pasien yang terpapar covid 19 , sangat mengkhawatirkian jika masyarakat tidak disiplin melaksanakan PPKM.

Kami juga menghibau Pemerintah untuk mampu bertindak tegas terhadap jajaran Kepala Daerah, Bupati, Walikota yang tidak melaksanakan PPKM ini secara ketat.


(Gb-ferndt01)