Notification

×

Iklan

Iklan

Rapidin Simbolon: Lobby Simpatik Yang Penuh Dengan Tebar Pesona

26 Mei 2021 | 10:47 WIB Last Updated 2021-05-26T07:52:48Z

Rapidin Simbolon (Mantan Bupati Samosir)

SAMOSIR, GREENBERITA.com - Memperhatikan pemberitaan tentang Bupati Samosir Vandiko Timotius terkait kegiatan lobby ke SKPD Provinsi Sumatera Utara,  terlihat Pak Bupati ini masih sangat pekat dengan aroma politik dengan tebar pesona, serta terlihat masih sangat minim dengan pengalaman. 


Beberapa point penting kita kemukakan secara objektif untuk merespon pemberitaan-pemberitaan tersebut, antara lain sebagai berikut:


1. Akan ada pembangunan Gedung SMA dan SMK di Kabupaten Samosir, bahwa bila benar ada program ini adalah merupakan Program Pemprov Sumut, bukan program Pemkab Samosir, karena pengelolaan SMK dan SMA adalah dibawah naungan Provinsi SUMUT.


Kemudian program ini akan tidak produktif, karena yang sebenarnya yang sangat dibutuhkan di Samosir adalah Gedung SMP, untuk daerah-daerah yang masih sangat membutuhkan seperti desa Tanjungan misalnya, karena anak-anak sekolah SMP sangat jauh dari desa tanjungan untuk bersekolah ke Ambarita ataupun ke Lontung.


SMK dan SMA tidak begitu dibutuhkan di Samosir karena SMK dan SMA yang ada sekarang ini sudah kekurangan siswa, seperti SMK Pertanian yang ada di Kecamatan Harian, SMK Pariwisata yang ada di Kecamatan Simanindo dan SMA yang ada di desa Sabulan Kecamatan Sitio-tio. 


2. Dalam berita ini juga, dikabarkan Akan mendapatkan Hand Trcator dua unit.


Kalaupun ini benar-benar terealisasi, tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.


Asumsikan harga hand tractor @Rp. 22.000.000,- utk dua tractor Rp. 44.000.000,-, 


Mari bandingkan berapa perjalanan dinas yang dikeluarkan rombongan Bupati ke Medan, diperkirakan Rp. 50 juta sampai Rp. 70 juta, lebih besar dari pada biaya pembelian tractor.


3. Dalam kunjungan ini, Sangat miris (pembiayaannya, red), karena masih ada Dinas di Pemprov SUMUT yang menerima rombongan Bupati Samosir,  hanya diterima oleh  Kepala Bidang, ini terjadi di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Cipta Karya, ini namanya kurang respon alias dilecehkan dan biasanya kalau terjadi  seperti ini tidak ada jaminan usulan dikabulkan.


4. Pemberitaan ini adalah sebagai bagian dari tebar pesona, karena bantuan-bantuan yang diperoleh masih sebatas janji, bisa direalisasikan dan  bisa juga tidak, kalau dalam istilah dlm bahasa batak "SILOMPA LALI NAHABANG"


Biasanya kalau seorang pemimpin/Tokoh masyarakat, selalu menyampaikan pesan "JOLO NAUNG NITIOP MA ASA NIHATAHON ASA MARTONDI HATA NAUNG NIHATAHON"


5. Jangan bully saya, karena apa yang saya sampaikan benar adanya dan bersifat Objektive.


(gb-Andrey04)