Notification

×

Iklan

Iklan

Pendidikan Dasar di Kawasan Tapanuli, Sejauh mana kualitasnya ?

13 Mar 2021 | 23:56 WIB Last Updated 2021-03-13T16:56:23Z

Oleh Paianhot Sitanggang, S.Pd, MM

GREENBERITA.com
- Dalam seminggu terakhir, dua SMA Unggul di Tapanuli Yaitu SMA Negeri 2 Balige Kelas Yayasan Soposurung dan SMA Unggul Del telah mengumumkan hasil seleksi akademik siswanya.


Hasil seleksi akademik dari dua sekolah favorit ini penting untuk dicermati kalangan pendidik, pemerhati dan pejabat pendidikan termasuk para Bupati di kawasan Tapanuli sebagai sebuah tolak ukur sederhana dalam mencermati bagaimana kualitas pendidikan selama pandemik, termasuk memotret bagaimana kualitas dari berbagai sekolah tersebut sebagai persiapan generasi masa depan yang meneruskan berbagai estafet pembangunan Tapanuli kedepan, mengingat tidak adanya lagi Ujian Nasional yang biasanya dijadikan tolak ukur pendidikan.


Tulisan ini terdiri dari dua bagian, pada bagian pertama akan coba mencermati hasil seleksi akademik tahap 1 yang telah diumumkan SMA Unggul Del dan pada bagian kedua nantinya akan mencermati hasil seleksi akademik yang telah diumumkan oleh SMA Negeri 2 Balige Kelas Yayasan Soposurung.


Pada bagian pertama ini dari data yang diumumkan SMA Unggul Del di Website www.smadel.sch.id dan Facebook SMA Unggul Del akan coba kita bandingkan berdasarkan asal daerah dan asal SMP dari 2700 an pendaftar telah diumumkan 1020 Peserta yang akan masuk Seleksi Akademik Tahap 2 jika diperinci dari 2300-an peminat IPA dan 400-an peminat IPS dari data tersebut, sebanyak 820 (35% Terbaik dari Seluruh Peserta IPA) dan 200 ( 50% peserta terbaik IPS). 


Secara umum sebanyak 388 (38%) siswa yang masuk dalam 1020 terbaik tersebut berasal dari Dataran Tinggi Toba (Tapanuli Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Samosir, Dairi, Pakpak Bharat, Karo, Simalungun dan Pematang Siantar) sedangkan 632 (62%) berasal dari luar dataran tinggi toba termasuk kota kota besar di Indonesia 544 (53%) berasal dari kota kota besar.


Berdasarkan hasil tes secara totalitas dari 4 kabupaten eks Tapanuli Utara (Tapanuli Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan dan Samosir) dari 1020 peserta yang diumumkan terdapat 220 (22%) orang calon siswa yang berasal 4 kabupaten tersebut. (Detail Tabel 1)


JIka dikaji lebih jauh lagi berdasarkan asal sekolah dengan klasifikasi swasta dan negeri di masing masing daerah berikut ini sebarannya.


Enam Sekolah Dengan jumlah siswa terbanyak  yaitu, 

                                          

1. SMP Swasta Budhi Dharma Balige, jumllah 37

2 SMP Swasta Budu Mulia Pangururan, 34


3 SMP Swasta Santa Lusia Dolok Sanggul, jumlah 23


4 SMP Swasta Santa Maria Tarutung, jumlah 20


5 SMP Swasta Bonapasogit kita Sejahtera, jumlah 14


6 SMP Swasta Rumah Harapan Tobasa, selamat jumlah 7, dengan jumlah total SMP Swasta 135 siswa. 


Tiga Sekolah Negeri dengan jumlah siswa terbanyak yaitu, 

             

1 SMP Negeri 1 Pangururan, jumlah 10


2 SMP Negeri 1 Sianjur Mula,  jumlah  6

3 SMP Negeri 4 Balige, selamat jumlah 7.


Apakah hasil diatas cukup memuaskan bagi kita? 


Tentu hal ini yang bisa menjawab adalah para pejabat pendidikan dan kepala sekolah di 4 daerah tersebut, tetapi yang menjadi catatan adalah SMA Negeri 2 Balige Kelas Yayasan Soposurung sudah lebih dari 25 Tahun berdiri sedangkan SMA Unggul Del sudah hampir 10 tahun berdiri, tetapi adanya dua sekolah unggul tersebut belum memacu pemerintah daerah masing masing untuk memperbaiki kualitas pendidikannya.  


Kalau dilihat dari 220 siswa yang masuk kelompok siswa 30 an persen terbaik tersebut ternyata sebanyak 135 (13%) dari 1020  berasal dari 6 Sekolah Swasta Terkemuka (Sekolah yang murni dikelola masyarakat) di kawasan ini sedangkan sisanya sebanyak 85 siswa  berasal dari ratusan sekolah negeri yang tersebar di 4 Kabupaten Tersebut yang dikelola oleh pemerintah daerah yang tentu dana pengelolaannya puluhan milyar baik untuk penggajian yang berasal dari APBD dan Dana BOS untuk Pengelolaan Sekolahnya.


Pertanyaan besar berikutnya adalah dimanakah peran Pemerintah Daerah dari 4 kawasan ini untuk memajukan pendidikannya? 


Apakah tidak memikirkan kualitas dari sekolah sekolah negeri sebagai sekolah publik khususnya bagi kalangan menengah bawah? 


Sampai kapan para petinggi di kawasan ini bangun dari tidur untuk sungguh sungguh memperhatikan kualitas pendidikan di daerah masing masing?


Fenomena menarik untuk dicermati adalah Kabupaten Samosir dari 71 siswa yang lulus terdapat 35 orang berasal dari sekolah sekolah negeri yang tersebar di seluruh kabupaten samosir artinya Dinas Pendidikan berupaya keras untuk meningkatkan kualitas baik dari sisi guru, proses dan memotivasi siswanya untuk dapat bersaing dengan sekolah swasta, sebenarnya kualitas siswa di sekolah negeri tidak akan kalah dengan siswa yang berasal dari sekolah negeri, tergantung bagaimana proses pendidikan itu betul betul berjalan dalam garis upaya peningkatan kompetensi siswa secara utuh dan pemahaman budaya pentingnya kualitas pendidikan dan sekolah kepada masyarakat.


Toba Samosir terbantu dengan adanya 3 sekolah swasta terkemuka yaitu SMP Budhi Dharma Balige, SMP Bona Pasogit Sejahtera dan SMP Rumah Harapan dan selalu menyumbangkan jumlah siswa yang terbanyak kepada sekolah sekolah unggul tersebut, tentu sekolah sekolah negeri agar terus berbenah sebagaimana dilakukan pemerintah kabupaten samosir.


Dua kabupaten lainnya yaitu Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan perlu mendapatkan perhatian serius mengingat dua kabupaten ini dalam kurun waktu 3 tahun terakhir menunjukkan trend penurunan di sekolah sekolah unggul tersebut


Kawasan Tapanuli dengan Danau Tobanya sudah dicanangkan sebagai kawasan Super Prioritas Nasional, maka saatnya sungguh sungguh membenahi pendidikan di masing masing daerah dengan memanfaatkan peluang adanya dua sekolah unggul di kawasan ini.


Abad masa depan adalah abad yang memerlukan kualitas SDM unggul sehingga bisa bersaing di kancah nasional dan level global, tentu pendidikanlah yang mampu mempersiapkan SDM Tapanuli sehingga di masa depan daerah dan bangsa ini semakin maju.


Jangan biarkan dua SMA Unggul yang ada di Tapanuli itu mayoritas didominasi oleh siswa siswa dari luar kawasan Tapanuli, mari siap bersaing dengan siswa dari manapun dengan membenahi pendidikan dasar di tapanuli ini karena esensi pendirian dua sekolah tersebut adalah secara khusus meningkatkan SDM yang berasal dari Kawasan Tapanuli dan Kawasan Dataran Tinggi Toba.

Mari Berbenah untuk masa depan yang lebih baik.

Salam Pendidikan