Notification

×

Iklan

Iklan

Menlu Retno Bertemu Menlu Brunei Darussalam Bicara Pekerja Migran Indonesia

17 Feb 2021 | 18:11 WIB Last Updated 2021-02-17T11:13:03Z
Menlu Retno Marsudi bertemu Menlu Brunei Darussalam Dato Erywan
GREENBERITA.com - Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam Menlu Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menlu Brunei Darussalam, Dato Erywan, dan melakukan kunjungan kehormatan kepada Sultan Brunei Darussalam. Brunei Darussalam saat ini memegang Keketuaan ASEAN.


Di dalam pertemuan Menlu Retno Marsudi membahas upaya untuk meningkatkan kerja sama bilateral, termasuk meningkatkan pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia  dan isue Myanmar.

"Kami juga melakukan tukar pikiran mengenai beberapa isu ASEAN, antara lain kerja sama vaksin dan juga perkembangan ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework", kata Menlu Retno Marsudi

Selain itu di dalam pertemuan Menlu Retno juga bertukar pikiran mengenai 
perkembangan situasi di Myanmar, dan bagaimana ASEAN dapat berperan membantu Myanmar untuk dapat keluar dari situasi ini dan melanjutkan proses transisi demokrasi.




Dari hari pertama terjadinya perkembangan terbaru di Myanmar Menlu selalu berkomunikasi dengan rekan - rekan Menlu ASEAN Lainya.  Menlu dari banyak negara, dan juga dengan Utusan Khusus Sekjen PBB Banyak negara telah menyampaikan keprihatinannya, termasuk Indonesia. 


"Menyampaikan keprihatinan adalah satu hal, namun yang menjadi pertanyaan adalah apa yang dapat dilakukan Indonesia, dan ASEAN terutama, untuk membantu Myanmar keluar dari situasi yang delicate ini.Prinsip-prinsip yang kita pahami untuk membantu Myanmar, yaitu tetap menghormati prinsip non-interference; mengutamakan constructive engagement; mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar, dan berkontribusi untuk mencari solusi terbaik bagi rakyat Myanmar; termasuk membantu transisi demokrasi yang melibatkan semua stakeholders atau transisi demokrasi secara inklusif.", ujar Menlu.


Sebagai sesama ASEAN, menjadi kewajiban setiap negara anggota ASEAN untuk menghormati apa yang tertera di dalam ASEAN Charter.Artikel 1 ayat 7 dari ASEAN Charter mengatakan “to strengthen democracy, enhance good governance and the rule of law, and promote and protect human rights and fundamental freedom."Artikel inilah yang dirujuk dalam statement Indonesia dan statement Ketua ASEAN menanggapi perkembangan situasi di Myanmar.


Indonesia yakin bahwa mekanisme ASEAN adalah mekanisme yang paling tepat untuk dapat membantu Myanmar, sekali lagi, dalam mengatasi situasi yang delicate ini.Dukungan dan dorongan internasional terhadap ASEAN juga sangat tinggi, antara lain tampak dari:Press Statement DK PBB pada tanggal 4 Februari 2021; dan Resolusi ke-29, Resolusi Special Session ke-29 dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengenai human rights implications on the crisis in Myanmar.

Resolusi sesi khusus ke-29 dari Dewan HAM PBB mengenai human rights implications on the crisis in Myanmar yang diselenggarakan pada 12 Februari 2021.


Dukungan seperti ini juga disampaikan oleh para Menteri Luar Negeri 
negara lain pada saat melakukan pembicaraan per telepon dengan Menlu Retno
termasuk pembicaraan per telepon kemarin malam yang saya lakukan 
dengan Menlu AS yang Baru, Anthony Blinken.


Dukungan terhadap ASEAN juga disampaikan oleh Utusan Khusus Sekjen 
PBB, Menlu Inggris, antara lain Australia, India, Jepang dan banyak lagi.
Dalam kaitan inilah sudah menjadi kewajiban Indonesia, sebagai salah satu 
negara anggota ASEAN untuk melakukan konsultasi dengan negara-negara 
anggota ASEAN lainnya untuk membahas sekali lagi apa yang dapat 
dilakukan oleh ASEAN.


Dalam pertemuan dengan PM Malaysia, Presiden RI telah mengusulkan agar para Menlu ASEAN duduk bertemu untuk membahas perkembangan di Myanmar sebagai satu keluarga.


Kedua pemimpin, Indonesia dan Malaysia juga menugaskan kedua Menlu untuk menyampaikan usulan ini kepada Chair of ASEAN, kepada ketua ASEAN dan ini sudah kita lakukan kepada ketua ASEAN dan langsung setelah pertemuan terjadi antara Presiden Indonesia dan PM Malaysia pada tanggal 5 Februari 2021.


Sultan Brunei Darussalam di dalam pertemuan, di dalam menerima 
kunjungan kehormatan dari Menlu Retno Marsudi, beliau juga menekankan pentingnya para Menlu ASEAN untuk segera melakukan pertemuan sebagai satu keluarga.


Konsultasi, mekanisme konsultasi seperti ini diamanatkan oleh artikel 2, ayat 
2.g dalam Piagam ASEAN.Sebagai informasi teman-teman, Ketua ASEAN juga telah melakukan pertemuan virtual dengan Myanmar pada 11 Februari 2021. Ketua ASEAN tentunya akan terus melakukan komunikasi dan konsultasi dengan negara anggota ASEAN yang lain sekali lagi mengenai apa yang dapat dilakukan 
ASEAN untuk membantu Myanmar.


Setelah Kunjungan ini Menlu akan terbang ke Singapura dan besok akan melakukan pertemuan dengan Menlu Singapura. kontak dan komunikasi dengan para Menlu ASEAN yang lain untuk membahas  isue Asean.


"Hal kedua yang ingin saya sampaikan adalah beberapa hal hasil 
pembicaraan saya dengan Secretary of State Anthony Blinken semalam.
Pembicaraan telepon membahas baik isu bilateral maupun isu kawasan dan 
global.", ujar Menlu Retno Marsudi.


"Untuk isu bilateral, Indonesia menekankan komitmen untuk meningkatkan 
Kerja sama dalam konteks strategic partnership, meningkatkan kerjasama 
perdagangan dan investasi, termasuk mengundang para investor AS untuk 
bergabung dalam sovereign wealth fund Indonesia.
Untuk isu kawasan dan global saya menyampaikan apresiasi terhadap 
komitmen AS terhadap multilateralisme." sambung Menlu Retno Marsudi.


"Kita juga melakukan tukar pikiran mengenai Palestina, Afghanistan dan 
perkembangan situasi di Myanmar.AS menghargai kepemimpinan Indonesia, baik untuk isu-isu berbagai isu kawasan, maupun berbagai isu global.", imbuh Beliau.

Menlu Retno Marsudi menyampaikan bahwa Indonesia akan melanjutkan upaya untuk berkontribusi mencari solusi yang terbaik bagi rakyat Myanmar dan bagi upaya menjaga stabilitas, keamanan, dan perdamaian kawasanAsean.
(gb-rizal/rel)