Notification

×

Iklan

Iklan

Meninggal Tak Wajar di Samosir, Keluarga Minta Jenazah Lamhot Diautopsi

15 Des 2020 | 21:13 WIB Last Updated 2020-12-15T14:14:48Z

Kasat Rekrim Polres Samosir AKP Suhartono bersama Kanit PPA Sat Reskrim IPDA B. Silaban berangkatkan Alm Lamhot Simarmata ke RS Bhayangkari Medan Untuk di Autopsi

SAMOSIR,GREENBERITA.com-
Diduga anggota keluarganya meninggal secara tidak wajar pada Senin, 14 Desember 2020, pihak keluarga korban sepakat melaporkan kematian Lamhot Simarmata (31) alias Pak Indra ke Polisi Resor (Polres) Samosir.

Pasalnya, ketika pihak keluarga hendak mengganti pakaian korban, keluarga melihat ada beberapa luka lebam di tubuh korban sehingga pihak keluarga mencurigai bahwa kematian korban tidak wajar.


Sebelumnya menurut keterangan istri korban, Riana boru Sagala yang tinggal di Janji Matogu, Desa Hutagurgur Kecamatan Sianjur Mula, suaminya almarhum Lamhot Simarmata meninggal karena minum racun.


Namun ternyata alasan Riana boru Sagala tidak serta merta bisa meyakinkan pihak keluarga sehingga mengambil keputusan melaporkan kematiannya kepada pihak yang berwajib.

Laporan ini dibenarkan Kapolres Samosir melalui Kasat Reskrim AKP Suhartono, SH ketika dikonfirmasi greenberita pada Selasa, 15 Desember 2020.

"Benar, sesuai laporan yang kami terima pada Senin (14/12/2020) sekira pukul 14.00 WIB, James Simarmata selaku orangtua dari korban Lamhot Simarmata," ujar AKP Suhartono.

Menurutnya, kronologisnya adalah ketika orangtua korban diberitahukan oleh Sangap Simanjorang bahwa anaknya Lamhot Simarmata telah meninggal dunia. Kemudian mayat korban Lamhot Simarmata lalu dibawa istrinya Riana Sagala ke rumah orangtuanya untuk proses penguburan.

"Kepada orang tua korban, istri korban mengatakan suaminya meninggal dunia karena minum racun," tambah AKP Suhartono.

Namun James Simarmata melihat kondisi tubuh anaknya terdapat luka lebam, sehingga pihak keluarga curiga dan sepakat untuk melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak kepolisian.

Pihak Polres Samosir lalu membawa mayat tersebut ke RSU Hadrianus Sinaga, kemudian sepakat mayat korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan guna di otopsi.

"Sampai saat ini kita belum mengetahui apakah ini kasus pembunuhan atau penganiayaan dengan benda tumpul yang mengakibatkan meninggalnya orang, atau murni kasus bunuh diri. Kita tunggu hasil otopsinya dari RS Bhayangkara ya," pungkas AKP. Suhartono. (gb-tanbaw 01)