Notification

×

Iklan

Iklan

Tunggu Jenazah Ayahnya, 7 Anak Rianto Simbolon Terpuruk Sedih

10 Agu 2020 | 19:32 WIB Last Updated 2020-08-26T06:03:47Z
Enam anak korban menunggu jenazah ayahnya dengan raut kesedihan mendalam

SAMOSIR,GREENBERITA.com- Kepergian ayahnya dengan cara yang sangat tragis, meninggalkan luka yang sangat mendalam bagi ketujuh anaknya yang seakan tidak percaya bahwa mereka saat ini sudah menjadi yatim piatu.

Ditemui greenberita pada Senin, anak-anak Rianto Simbolon (41 tahun) yang tewas dibunuh secara kejam dan sadis oleh keluarga yang masih dekat dengan mereka, tampak terpuruk sedih seperti terpelongo dengan tatapan kosong.

Menurut rencana, jenazah korban akan tiba dari RS. Bahyangkari Medan pada Senin malam sekira pukul 20 Wib setelah diautopsi oleh pihak kepolisian.

"Jenazah akan dikirim dari RS. Bayangkara Medan sekitar pukul 16.00 Wib maka diperkirakan nyampe di kampung sekitar Pukul 20.00 wib" ujar keluarga almarhum, P.Sinurat yang merupakan pihak parboru keluarga almarhum.

Sinurat juga menambahkan bahwa salah satu dari 7 anaknya tampak tidak bersemangat dan bahkan tidak berselera makan begitu mendengar kabar meninggal ayahnya.

"Saya merasa kasihan melihat anak-anak beliau, apalagi anaknya nomor4 itu, saat ini seperti terpuruk. Lebih banyak diam dan tak ada gairah. Yang sehari-harinya riang dan ceria, saat ini tak ada gairah, makan pun tidak selera," cerita Sinurat.

Rumah Adat Batak Keluarga Almarhum Rianto Simbolon
Akibat kematian istrinya setahun yang lalu, almarhum Rianto Simbolon sempat menitipkan dua orang anaknya di Panti Asuhan Sitinoraiti.

Terkait perawatan dan biaya hidup serta tempat tinggal ketujuh anaknya pasca kematian orangtuanya ini, pihak keluarga Rianto Simbolon akan mendiskusikannya setelah pemakaman nantinya.

"Ya saat ini mereka sudah yatim piatu. Untuk kehidupan selanjutnya, akan kami diskusikan dengan semua keluarga besar, ya kamijuga berharap adalah bantuan dan perhatian dari Pemkab Samosir melalui dinas terkait," ungkap Sinurat.

Sampai saat ini rencana penguburan belum dapat ditentukan sebelum jenazah tiba di rumah duka. "Barulah setelah tiba akan diskusikan di internal keluarga besar Simbolon," pungkas Sinurat.

Almarhum Rianto Simbolon meninggalkan 7 orang anak yaitu 4 laki-laki dan 3 perempuan. 

Anak pertama bernama Menanti br Simbolon (17 tahun) duduk di kelas XII SMA Negeri I Kecamatan Ronggur Nihuta, anak kedua dan ketiga dan keempat masih duduk di kelas I, II dan III SMP Ronggur Nihuta, anak kelima dan keenam ada di Panti Asuhan Sitinoraiti, satu  duduk di kelas 4 SD dan anaknya paling kecil masih berusia 5 tahun. 

Dihubungiterpisah, Kepala Desa Sijambur Judiman Naibaho ketika dihubungi greenberita mengaku bahwa korban adalah perangkat desanya dan menjabat sebagai Kepala Dusun II Desa Sijambur, Kecamatan Ronggur Nihuta.

"Dalam sehari-harinya dia orangnya baik dan tidak arogan dan selama ini selalu bekerja sesuai dengan tupoksinya," jelas Judiman Naibaho.

Menurutnya, almarhum Rianto Simbolon meninggalkan tujuh orang anak dan satu orang istri yang sebelumnya telah meninggal dunia tahun lalu.

"Dan dia itu seorang raja adat dan parhata juga parbulang yaitu siboan harajaon Suhutnihuta," ujarnya.

Judiman Naibaho juga mengaku tidak pernah mendengar almarhum mempunyai persoalan dengan keluarganya atau mempunyai persoalan tanah atau lainnya.

Sebelumnya diberitakan warga Desa Pardomuan I tepatnya di simpang antara Gereja Advent dan Kafe Buni-Buni dikejutkan dengan ditemukannya seorang yang tewas tergeletak berlumuran darah dipinggir jalan menuju Ronggur Nihuta, di Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir pada Minggu, 09 Agustus 2020 sekira pukul 03 Wib.

Pihak kepolisian Samosir yang mendapatkan laporan tersebut langsung turun kelapangan dan membawa korban ke RSUD Hadrianus Sinaga. *** 
(gb-Carter07)