Notification

×

Iklan

Iklan

Khotbah Minggu Kantate,“Menyanyikan Keselamatan dari Tuhan” .

6 Mei 2020 | 13:47 WIB Last Updated 2020-05-06T06:47:49Z
Oleh Pdt. Dr. Robinson Butarbutar, Ketua Rapat Pendeta HKBP

“Menyanyikan Keselamatan dari Tuhan” ( Wahyu 12:10-12)

Saudara-saudara terkasih di mana pun berada, salah satu kunci untuk memenangkan sebuah pertempuran ialah keberanian untuk melihat kemenangan tersebut meskipun ia belum tiba. Ini tidak mudah. Itu sebabnya dibutuhkan keberanian untuk melakukannya. Hal inilah yang ditunjukkan olehorang-orang Afrika-Amerika ketika mereka memperjuangkan hak-hak sipil pada tahun 1950-an. 

Dengan gagah berani dan yakin mereka melihat kemenangan ini di tahun 1959 dengan menyanyikan: We shall overcome, we shall overcome, we shall overcome one day. Oh deep in my heat, I do believe, we shall overcome one day. 

Lima puluh tahun kemudian, pada tahun 2008, Barack Obama, seorang berkulit hitam, terpilih menjadi presiden Amerika Serikat.  Malah terpilih Kembali taon 2012. Pada Asian Games yang diadakan di Indonesia tahun 2018 lalu, bangsa kita hanya menargetkan posisi 10 besar. 

Namun, dengan dorongan Presiden Jokowi dan dukungan luar biasa dari masyarakat kala itu, Indonesia mampu finish di posisi ke-4. Begitu juga dengan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. Minggu lalu, setelah sembuh dari Covid-19 dan kembali bekerja, dia menyatakan, meskipun masih banyak warga yang terinfeksi Covid-19, dia sudah melihat kemenangan bangsanya dalam melawan pandemi virus ini.  

Orang-orang Kristen abad pertama juga mengalami persoalan yang besar dalam mempertahankan iman mereka. Mereka dikejar dan dibunuh oleh Kaisar Domitianus, mereka dipaksa untuk menyangkal Kristus dengan menyembah ilah-ilah lain. 

Namun, seperti janji-Nya, Yesus Kristus selalu menyertai mereka. Melalui wahyu kepada Yohanes di Patmos, Yesus menyatakan keselamatan yang akan segera datang bagi orang-orang percaya itu. 

Dalam Wahyu 10:10-12, Yesus mengungkapkan apa yang terjadi di sorga, sebagaimana para malaikat, orang-orang percaya itu pun bisa bersuka-cita sambil bernyanyi di dunia ini. Kepada mereka ditunjukkan bahwa dalam pertarungan melawan iblis (ay. 7-9, 10-11), kemenangan itu sudah terjadi, sudah didapat (Yunani: egeneto). 

Satu hal yang perlu kita perhatikan di sini, kemenangan itu tidak saja karena kuasa Allah dan darah Anak Domba (Yesus), tetapi juga karena kesaksian dari orang-orang Kristen, yang di dalam teks dikatakan ‘saudara-saudara kita’ (Yunani: adelphon hemon), yang menderita karena mempertahankan iman mereka, hingga kehilangan nyawa.

Saudara-saudara sekalian, firman yang sama pada hari ini menyapa kita di tengah-tengah kesulitan dan penderitaan karena pandemi Covid-19 ini. Tiap zaman memang memiliki pertarungannya sendiri. 

Namun, seperti orang Kristen abad pertama, kita pun harus berani melihat kemenangan di masa depan. Allah berjuang bersama kita, bersama seluruh masyarakat dan pemerintah di dunia ini, agar pandemi ini segera berlalu. 

Oleh sebab itu, pertama, mari kita nyanyikan keselamatan, kekuatan, dan kasih Tuhan Yesus memampukan kita untuk taat mengikuti anjuran pemerintah dan para petugas medis dalam melawan Covid-19 ini; kedua, kita nyanyikan kepercayaan kita bahwa kuasa darah Anak Domba akan menyembuhkan kawan-kawan yang terinfeksi Covid-19; ketiga, kita hormati, hargai, tupang dan doakan para tenaga medis yang berjuang untuk memulihkan pasien-pasien yang terinfeksi, tidak sedikit dari mereka harus kehilangan nyawa demi menyelamatkan para pasien tersebut, kita doakan pemerintah dan Gugus Tugas Covid-19 agar dikuatkan dan tetap melakukan yang terbaik bagi semua warga, juga kita doakan para ilmuwan yang sedang berusaha menemukan vaksin untuk virus ini, dan tidak lupa kita doakan pribadi dan kelompok-kelompok masyarakat yang suka dan setia bermurah hati untuk menolong masyarakat yang lain yang lebih menderita karena virus ini. 

Dengan semua ini, kita dimampukan untuk menyanyikan kemenangan kita meskipun sekarang ia belum benar-benar tiba. Amin!

Salam,
Pdt. DR. Robin Butar-butar. 
Ketua KRP HKBP.