Notification

×

Iklan

Iklan

Viral, Bupati Samosir Bagi Masker Diduga Abaikan Social Distancing

29 Mar 2020 | 19:08 WIB Last Updated 2020-03-29T15:06:59Z
Bupati Samosir Rapidin Samosir Melakukan Pembagian Masker Diduga tanpa Sosial Distancing
SAMOSIR,GREENBERITA.com- Bupati Samosir Rapidin Simbolon melakukan monitoring ke pintu masuk Samosir Pelabuhan Tomok Tour-Ajibata, Kecamatan Simanindo untuk melihat kesiapan petugas pemeriksa kesehatan, pada Sabtu, 28 Maret 2020.

Ketika melakukan kunjungan itu Bupati Rapidin Simbolon tampak melakukan pembagian masker kepada warga yang ada disana namun tanpa sarung tangan dan juga tanpa menjaga jarak Social Distancing sehingga warga berkerumun dengan jarak sangat dekat.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), arti istilah ‘social distancing’ atau ‘pembatasan sosial’ adalah menghindari tempat umum, menjauhi keramaian, dan menjaga jarak optimal 2 meter dari orang lain sehingga dengan adanya jarak, penyebaran penyakit ini diharapkan dapat berkurang.

Tak pelak, pembagian masker diduga tanpa mengindahkan Social Distancing ini menimbulkan tanggapan dan kecaman beragam di media sosial baik di group WA maupun group facebook, dan tak sedikit menyayangkan sikap Bupati Samosir yang tidak memberi contoh apa itu Sosial Distancing kepada warganya.

Anggota DPRD Samosir Jonner Simbolon pun ikut memberikan tanggapan di media sosial atas kegiatan bupati Samosir yang melakukan pembagian masker terebut.

"Agoooo tahe, boasa ikkon songonon berkerumun ate,  hape nunga lobi 6 hari hita mandapot tuntunan dan SOP sian para ahli dalam dan luar negeri dan pemerintah pusat, utamanya adalah 'sosial n physical distance' (Aduh, kenapa harusberkerumun seperti ini ya, padahal sudah 6 hari  mendapat tuntunan dan SOP dari para ahli dalam dan luar negeri dan pemerintah pusat, utamanya adalag Social dan Physical Distance, red)," ujar Jonner Simbolon.

Jonner juga menyarankan agar bla Bupati Samosir membagi-bagi masker agar diberikan secara simbolik saja. 

"Saran kepada Pak Bupati, secara simbolik lah diberikan, biar petugas yang sampaikan kepada warga lainnya, kalau berita itu sampainya kemana-mana, yakinlah pak Bupati, tapi berusahalah kita mempedomani yang sudah ada," ujar Jonner Simbolon.

Hal yang sama juga disampaikan Josmar Naibaho seorang perantau Samosir di Jakarta yang kesehariannya adalah seorang jurnalis.

"Pak Bupati Samosir sendiri sudah mengeluarkan anjuran melalui edaran bupati untuk menghindari kontak fisik secara langsung seperti bersalaman dan menunda menghadiri kegiatan yang mengumpulkan banyak orang, jadi harus dituruti oleh semua orang termasuk bupatinya," ujar Josmar Naibaho.

Pelaksanaan Sosial Distancing ini dilakukan supaya tidak terjadi lagi kepala daerah yang positif Covid-19 sehingga selain bupati sehat, masyarakat dan aparatur sipil negara di Samosir juga sehat. "Supaya masyarakat juga memberikan contoh apa yang dilakukan bupatinya," tegasnya.

Josmar berharap kedepannya Bupati Samosir tidak melakukan kegiatan dilapangan secara bergerombol-gerombol lagi. "Kalau itu tetap dilakukan bupati, maka masyarakat juga otomatis tidak mau melakukan phisical distancing itu loh," tegasnya.

Sebelumnya Ketua DPRD Samosir Saut Tamba juga telah pernah meminta Bupati Rapidin Simbolon untuk tidak melakukan monitoring secara beramai-ramai dan melibatkan banyak orang.

"Harapan kita jangan beramai-ramai, artinya semua kita himbau supaya menunda sementara kegiatan yang melibatkan banyak orang termasuk juga pemerintah," ujar Saut Tamba ketika dikonfirmasi wartawan usai melakukan monitoring kesiapan Puskesmas di Kecamatan Nainggolan menangani Covid-19 pada Kamis, 26 Maret 2020.

Saut Tamba yang didampingi Wakil Ketua Nasib Simbolon serta Ketua Komisi I DPRD Samosir Saur Tua Silalahi, meminta kegiatan monitoring Pemkab Samosir jangan dilakukan secara beramai-ramai. 

Ketika dikonfirmasi, Bupati Samosir melalui Kepala Dinas Kominfo Samosir Rohani Bakara membantah Bupati Rapidin Simbolon tidak mengindahkan Social Distancing ketika membagi-bagi masker kepada warga di Pelabuhan Tomok Tour-Ajibata.

"Tidak benar Pak Bupati tidak mengindahkan Social Distancing, tapi sebelum bupati bagi masker itu kami dari satker sudah mengingatkan warga untuk menjaga jarak, namun ketika dilihat masker mau dibagi bupati Samosir langsung secara spontan warga mendekati bupati sambil menjabat tangan pak bupati," jelas Rohani Bakara.

Semangat untuk sekedar hanya menjabat Bupati Rapidin Simbolon juga sangat tinggi dan sulit dibendung. "Rindu saya menyalam pak bupati, dan langsung dirampasnya tangan bupati dan berebut dengan yang lain utnuk menyalam pak Bupati, dan kejadian itu hanya sebentar saja dan setelahnya langsung menjaga jarak" terangnya.

Sebelum melakukan pembagian masker, Rohani Bakara mengaku sudah menyerukan social distancing dan jaga jarak. "Saya sendiri yang menyerukannya, tapi ada dua tiga orang yang ingin langsung menyalam bupati," pungkas Rohani.

Semntara itu, juru bicara pemerintah RI terkait penanganan wabah Corona, Achmad Yurianto, meminta seluruh masyarakat saling melindungi untuk memutus penularan virus Corona serta pentingnya menjaga jarak dan selalu menjaga jarak.

Pernyataan Yuri ini disampaikan dalam jumpa pers yang disiarkan secara langsung di Kantor BNPB, Jakarta, Minggu (29/3/2020). Yuri awalnya mengatakan pentingnya menjaga jarak dan selalu menjaga jarak.

"Menjaga jarak lebih dari 1,5 meter adalah kunci mengurangi paparan ini. Kita juga minta siapa pun yang menunjukkan gejala seperti influenza, demam, batuk kering, disertai pilek, sesak napas, gunakan masker agar pada saat batuk yang bersangkutan batuk droplet tak menyebar ke mana-mana," ujar Yuri dalam jumpa pers yang disiarkan langsung di Kantor BNPB, Jakarta, Minggu (29/3/2020). ***






(gb-Andrey Siregar)