Notification

×

Iklan

Iklan

Kejam, Disuasana Tahun Baru Siswi Retardasi Mental Alami Pemerkosaan di Samosir

4 Jan 2020 | 11:35 WIB Last Updated 2020-01-04T04:35:41Z
Ilustrasi siswi SMA diperkosa
SAMOSIR, GREENBERITA.com- Malang nian nasib anak gadis ini, ketika suasana tahun baru harusnya semua orang bersukacita bersama keluarga dan para sahabatnya, namun Mawar (bukan nama sebenarnya,red) harus mengalami penganiayaan seksual dengan tindakan pemerkosaan terhadap dirinya.

Pelajar SMA dengan retardasi atau keterbelakangan mental ini menjadi korban pemerkosaan pria berinisial LN, 25 tahun, di Desa Lintong Nihuta, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, pada Rabu 1 Januari 2020.

Pada hari pertama Tahun Baru 2020, gadis berusia 16 tahun dan tercatat sebagai siswi di salah satu SMA negeri di Kabupaten Samosir, ditelepon oleh LN, meminta bertemu di warung dekat rumah korban di Desa Ronggurnihuta, Kecamatan Ronggurnihuta.

"Siang itu pada tanggal 1 Januari, boru saya ditelepon oleh LN minta untuk bertemu lalu dijawap korban bersedia dan bertemu di warung dekat rumah korban, tapi LN bilang jangan dekat warung dengan alasan banyak orang dan LN minta ketemu ditempat yang agak sepi disamping wisma," ujar ayah korban AS.

Menurut AS, Mawar lalu dibujuk LN untuk jalan-jalan ke lokasi wisata Danau Sidihoni dengan alasan tahun baruan. Setelah lama di Sidihoni, korban lalu minta pulang dan oleh LN disanggupi. 

"Namun ditengah jalan, tiba-tiba boru saya dibawa ke sebuah simpang jalan buntu yang ada kebun kopinya di Desa Lintongnihuta dan disitulah boru saya diperkosa," tambah ayah korban.

Ayah korban AS bercerita, putrinya waktu kecil pernah terkena demam tinggi hingga mengalami step. Sampai saat ini putrinya mengalami keterbelakangan mental. "Tapi kenapa karena boru saya seperti itu seenaknya diperlakukan seperti itu," ujar AS dengan raut nada sedih dan kecewa.

Keluarga korban langsung melaporkan masalah tersebut ke Polres Samosir pada Kamis, 2 Janurari 2020 dan oleh pihak kepolisian langsung dilakukan visum kepada korban. "Surat tanda laporan ke polisi sudah keluar dan hasil visum pun sudah keluar. Saya berharap pihak polisi segera menangkap korban untuk mempertanggungjawapkan perbuatannya," ujar ayah korban.

Ketika greenberita melakukan konfirmasi kepada dokter obgyn di RS. Hadrianus Sinaga mengaku melakukan pemeriksaan terhadap korban. "Tanda-tanda kekerasan seksual luka baru memang ada, tapi lengkapnya silahkan ditanyakan kepada pihak polisi saja ya," ujar dr.Toni Simarmata, Sp.Og ketika dikonfirmasi via seluler pada Sabtu, 4 Januari 2020.

Ketika hal tersebut dikonfirmasi kepada Kapolres Samosir, AKBP. M.Saleh mengaku akan memberikan perhatian kepada kasus ini.

"Masih kita proses dan saya atensi proses kasus ini," ujar AKBP. M. Saleh.

(gb-pardo)