Notification

×

Iklan

Iklan

MCSTO Gali dan Identifikasi Keberagaman Produk Wisata Danau Toba

25 Nov 2019 | 09:52 WIB Last Updated 2019-11-25T03:45:24Z
Forum Group Discusion(FGD) tentang Pengembangan Keberagaman Produk Wisata Berkelanjutan,  se-kawasan Danau Toba yang dilakukan Monitoring Centre of Substainability Tourism Observatory (MCSTO) USU-Medan di Tuktuk Siadong,Samosir, Jumat, (22/11/2019)

SAMOSIR,GREENBERITA.com- Potensi wisata yang berkelanjutan (sustanaible) perlu digali dengan pemikiran dan gagasan serta melalui verifikasi survey lapangan dan selanjutnya melakukan identifikasi keberagaman produk wisata danau toba.

Keinginan itu terungkap dalam Forum Group Discusion(FGD) tentang Pengembangan Keberagaman Produk Wisata Berkelanjutan,  se-kawasan Danau Toba yang dilakukan Monitoring Centre of Substainability Tourism Observatory (MCSTO) Universitas Sumatera Utara (USU)-Medan di hotel Somosir, Tuktuk Siadong,  Kecamatan Simanindo, Samosir pada Jumat, 22 November 2019.

Ketua MCSTO USU, Ir. Nurliza Ginting, Ph.D, dalam sambutannya menyebutkan bahwa verifikasi data hasil survey lapangan sudah dilakukan oleh tim USU sebelumnya tentang identifikasi keberagaman produk wisata danau toba yang berdimensi keberlanjutan dengan parameter  yang meliputi daya tarik, amenitas dan persepsi wisatawan. 
"Lalu dengan hasil pemikiran, verifikasi dan gagasan yang muncul dari para peserta selama kegiatan tentu akan semakin memastikan potensi produk wisata berkelanjutan tersebut baik produk wisata yang sudah eksisting maupun potensi produk wisata baru yang sangat signifikan untuk dikembangkan menjadi daya tarik wisata baru di kawasan danau toba terutama di masa mendatang," terang Nurliza Ginting.

Nurliza Ginting yang juga mantan Kadis Pariwisata Sumut ini juga berharap hasil dari identifikasi tersebut akan menjadi sebuah peta potensi produk wisata yang akan diajukan kepafa otoritas dunia bidang patiwisata,  seperti UNWTO,  Bank Dunia, dan Kemenpar, RI di Jakarta. "Tentu diharapkan menjadi salah satu agenda setting kebijakan publik pengembangan industri pariwisata di kawasan danau toba nantinya," tambahnya.

Sementara itu, seorang pelaku wisata yang juga tenaga ahli MSCSTO USU, Ombang Siboro, M.Si berharap Kelompok Kerja Pengembangan Pariwisata Danau Toba dan Pariwisata Berjelanjutan USU melalui MCSTO USU  ini  akan mengadvokasi dan mendorong tumbuh kembangnya beragam daya tarik wisata berkelanjutan yang berwajah kearifan lokal serta berjiwa kelestarian lingkungan.
"Tentu semuanya itu didasari oleh sebuah prinsip kerja bersama yakni  "Seribu Alasan" berlibur ke Danau Toba karena keberagaman produk wisata kawasan ini," tegas Ombang Siboro yang juga mantan Kadis Pariwisata Samosir ini.

FGD ini secara resmi dibuka Kadis Pariwisata Kabupaten Samosir dengan peserta berbagai unsur pemangku peran dan pelaku usaha pariwisata kawasan danau toba,  khususnya dari empat Key Touris Area (KTA) yang ada meliputi kecamatan Pangururan, Simanindo,  Girsang Sipanganbolon dan kecamatan Balige. 

Hadir juga sebagai pembicara Direktur KSPPM, Parapat, Delima Silalahi M.Si. Panitia juga mengundang SKPD yang menangani Pariwisata, Perhubungan dan Bappeda dari seluruh kabupaten kawasan Danau Toba.

 (gb-rel)