Notification

×

Iklan

Iklan

Balon Bupati Lakukan Pencitraan, Apakah Layak?

25 Nov 2019 | 11:32 WIB Last Updated 2019-11-25T04:53:37Z

Oleh: Fernando Sitanggang

GREENBERITA.com- Beberapa waktu belakangan ini, para balon bupati yang santer disebut akan maju baik sebagai bakal calon Bupati Samosir maupun balon bupati di sekitar Danau Toba, mulai gencar melakukan kegiatan kegiatan yang langsung bersentuhan dengan rakyat yang notabene sebagai pemilih nantinya pada Pilkada 2020 di Samosir.

Para calon pun tampak berlomba untuk melakukan yang terbaik untuk rakyat sehingga menjadi catatan sebuah rekam jejak bagi para pemilih nantinya. 

Ada yang melakukan pertemuan langsung dengan para rakyat sambil memberikan pengganti transportasi ketika pulang. Tentunya ini sangat berarti pada rakyat untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Ada juga yang memberikan vaksinasi pada ternak babi untuk mencegah penyakit virus Hog Cholera menjangkiti ternak warga sehingga para peternak sedikit berkurang rasa khawatirnhya.

Tidak ketinggalan, ada juga yang melakukan pembagian mesin pengupil jagung untuk mempermudah petani dalam setiap kali mereka panen jagung nya

Ada juga calon yang membuat pertemuan marga disebuah tugu besar untuk pasada tahi dan juga memberikan dampak langsung kepada warga yang hadir.

Ada juga calon yang menarik hati rakyatnya dengan melakukan pembagian buku bagi para kaum milenial sehingga dapat meningkatkan pengetahuan para pemilih tersebut.

Serta ada juga balon yang juga petahana melakukan publikasi capaian-capaian pembangunan yang telah dilakukan petahana dalam derap langkah pembangunan yang dipimpinnya selama empat tahun terakhir dihadaan seribuan rakyatnya.

Banyak pihak yang menuding bahwa semua itu adalah bahagian dalam pencitraan untuk meraih hati para pemilih nantinya.

Pertanyaannya, apakah ini semua pencitraan.? Jawapnya adalah Ya.! 

Apakah ini salah.?  Jawapnya adalah Tidak.!

Kenapa? 

Karena tidak ada aturan dalam UU Pilkada 10/2016 ataupun UU lain yang melarangnya sejauh tidak bisa dibuktikan itu masuk dalam tindak pidana. 

Apalagi tahapan Pilkada 2020 juga belum menentukan calon resmi yang ditetapkan KPU setempat.

Apakah arti pencitraan itu? 
Menurut saya pencitraan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menggambarkan sesuatu atau seseorang menjadi lebih baik di mata publik sehingga terekam jejaknya dalam benak orang lain. 

Apa pencitraan itu benar adanya.?  Itu tergantung sudut mana kita memandangnya. 

Tapi, bagi saya semua kegiatan pencitraan itu tidak masalah sejauh semua calon melakukan hal yang positif dengan berlomba lomba melakukan kebaikan kepada para rakyatnya. 

Dan efeknya rakyat lah yang diuntungkan sehingga rakyat senang dan tidak susah. 
Bukankah esensi sebuah demokrasi adalah membuat rakyat senang dan tidak susah serta tidak lapar. 

Karenanya, mari kita memandang positif semua tindakan yang dilakukan para balon bupati yang berjalan dan berbuat disekeliling kita karena semuanya berdampak baik bagi warga. 

Jangan antipati, apalagi melakukan tindakan destruktif yang dapat menimbulkan ketidak kondusifan daerah kita masing-masing.

Bukankah sebagai orang batak, "anak ni raja dohot boruni raja" kita harus menyambut setiap tamu yang ingin melakukan sesuatu kebaikan sebagai sahabat dan raja ditengah lingkungan sekitar kita? 

Biarkan lah rakyat yang menentukan siapa pilihannya nanti setelah KPU daerah menentukan siapa calon tetap. 

Yakinlah, rakyat saat ini semakin pintar melihat rekam jejak setiap calon dari apa yang telah dilihat yang dilakukan calon disekitar lingkungannya dan menggali informasi yang didapatkan dari teknologi IT saat ini.

Sikap menerima semua bakal calon pemimpin kita disetiap daerah kita akan menimbulkan efek positif bagi daerah itu sendiri. 

Biarkan mereka menebar kebaikan kepada warga tanpa antipati dan biarkan juga diri kita juga menebarkan senyum selamat datang tanpa antipati untuk kebaikan yang akan ditabur. 

Salam Demokrasi sehat dan damai untuk seluruh daerah Indonesia khususnya warga kawasan Danau Toba., Horas ma dihita saluhut.!

(-Penulis adalah seorang jurnalis pemula dan mantan komisioner KPU Samosir,
-photo dikutip dari laman kompasiana)