TAKALAR,GREENBERITA.com – Kepala Sekolah yang diduga telah melakukan penganiyaan terhadap dua orang siswanya memberikan titik terang.
Dugaan tudingan itu Kepsek, Ibrahim Imba SMAN 8 Takalar mengaku tidak melakukan hal tersebut. Mereka Staf dan Satpam juga menanggapi hal itu.
“Di sekolah tidak pernah ada pemukulan terhadap siswa yang saya lakukan bersama staf dan satpam, apalagi dikeluarkan dari sekolah,” aku Ibrahim, Minggu (01/09/2019).
Ia juga menjelaskan, terkait pengeluaran sejumlah siswa itu bukan karena pihaknya yang menginginkan.
“Terkait adanya siswa yang keluar dari sekolah karena alasan tinggal kelas” tambahnya.
Diketahui sekolah itu terletak di desa Moncongkomba, Kecamatan Polong Bangkeng Selatan, Kabupaten Takalar.
Ia menjelaskan, beberapa hari yang lalu, siswa tersebut mengaku pihaknya memukul, hanya saja ia melarang dan menepuk bahu mereka.
“Saya tepuk bahunya sambil menyuruh untuk merubah kebiasaanya yang malas masuk sekolah, kebiasaan cara berpakaian juga tidak rapi, serta kebiasaan lainnya yang dianggap tidak mencerminkan contoh seorang siswa yang baik,” tandas dia, hang dikutip dari Cakrawalainfo.id
Kedua siswa yakni, Muh Syahrul dan Irham mengaku kerap juga di tegur oleh pihak sekolah, dalam hal ini para guru.
“Mereka memang sering ditegur, karena selain keduanya malas sekolah, cara berpakaiannya juga dan motornya yang memakai kanlpot bogar yang sangat ribut suaranya yang biasa di tegur,” pungkasnya.
Pihaknya juga akan menggelar rapat terkait perihal tudingan tersebut. Dan telah memberikan tanggapan yang tidak benar atas tudingan itu kepada pihak kepolisian.
“Insya allah besok kami akan hadiri undangan kepolisian (Polsek Polong Bangkeng Selatan terkait laporan keluarga siswa yang diberitakan kemarin,” pungkasnya.
Terpisah, Kapolsek Polsel, AKP Zeim Arman mengatakan, pihaknya sudah memberikan undangan klarifikasi terkait masalah dugaan penganiayaan siswa di SMAN 8 Takalar.
“Iye, besok jam 9 pagi undanganya, untuk klarifikasi terkait masalah itu (tudingan penganiayaan, red)” singkat Kapolsek Polsel.
Diberitakan sebelumnya, dua orang siswa diduga telah dianiaya oleh Kepseknya sendiri dan Staf serta Satpam SMAN 8 Takalar. (Rel- Angrosag)
Dugaan tudingan itu Kepsek, Ibrahim Imba SMAN 8 Takalar mengaku tidak melakukan hal tersebut. Mereka Staf dan Satpam juga menanggapi hal itu.
“Di sekolah tidak pernah ada pemukulan terhadap siswa yang saya lakukan bersama staf dan satpam, apalagi dikeluarkan dari sekolah,” aku Ibrahim, Minggu (01/09/2019).
Ia juga menjelaskan, terkait pengeluaran sejumlah siswa itu bukan karena pihaknya yang menginginkan.
“Terkait adanya siswa yang keluar dari sekolah karena alasan tinggal kelas” tambahnya.
Diketahui sekolah itu terletak di desa Moncongkomba, Kecamatan Polong Bangkeng Selatan, Kabupaten Takalar.
Ia menjelaskan, beberapa hari yang lalu, siswa tersebut mengaku pihaknya memukul, hanya saja ia melarang dan menepuk bahu mereka.
“Saya tepuk bahunya sambil menyuruh untuk merubah kebiasaanya yang malas masuk sekolah, kebiasaan cara berpakaian juga tidak rapi, serta kebiasaan lainnya yang dianggap tidak mencerminkan contoh seorang siswa yang baik,” tandas dia, hang dikutip dari Cakrawalainfo.id
Kedua siswa yakni, Muh Syahrul dan Irham mengaku kerap juga di tegur oleh pihak sekolah, dalam hal ini para guru.
“Mereka memang sering ditegur, karena selain keduanya malas sekolah, cara berpakaiannya juga dan motornya yang memakai kanlpot bogar yang sangat ribut suaranya yang biasa di tegur,” pungkasnya.
Pihaknya juga akan menggelar rapat terkait perihal tudingan tersebut. Dan telah memberikan tanggapan yang tidak benar atas tudingan itu kepada pihak kepolisian.
“Insya allah besok kami akan hadiri undangan kepolisian (Polsek Polong Bangkeng Selatan terkait laporan keluarga siswa yang diberitakan kemarin,” pungkasnya.
Terpisah, Kapolsek Polsel, AKP Zeim Arman mengatakan, pihaknya sudah memberikan undangan klarifikasi terkait masalah dugaan penganiayaan siswa di SMAN 8 Takalar.
“Iye, besok jam 9 pagi undanganya, untuk klarifikasi terkait masalah itu (tudingan penganiayaan, red)” singkat Kapolsek Polsel.
Diberitakan sebelumnya, dua orang siswa diduga telah dianiaya oleh Kepseknya sendiri dan Staf serta Satpam SMAN 8 Takalar. (Rel- Angrosag)