Notification

×

Iklan

Iklan

Curah Hujan Bantu Padamkan Titik Panas, Udara Medan Membaik

30 Sep 2019 | 10:27 WIB Last Updated 2019-11-10T13:49:17Z
ILUSTRASI
MEDAN, GREENBERITA.com – Beberapa hari terakhir, kondisi udara di Kota Medan sudah semakin mambaik. Sebab, hujan dengan intensitas rendah dan sedang mengguyur Kota Medan. Hal ini membuat Kota Medan kondusif dari kabut asap. Sebab sebelumnya, Kota Medan menjadi salah satu Kota yang terpapar kabut asap hasil kebakaran hutan di provinsi Riau, Jambi, dan sejumlah wilayah di Pulau Kalimantan.
Seperti diketahui, pada pekan lalu udara di Kota Medan sempat masuk ke dalam kondisi yang tidak sehat. Jumlah partikulat udara saat itu sempat mencapai angka 196 ugram dengan rata-rata angka harian sekitar 150 sampai 160 ugram, walau beberapa hari yang lalu sudah membaik dengan angka dibawah 100 ugram.
Namun saat ini, kondisi Kota Medan dan sekitarnya sudah jauh lebih membaik. Berdasarkan alat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), kondisi udara di Kota Medan sudah masuk ke dalam kategori ‘Baik’.
“Alhamdulillah, sejak dua hari yang lalu, Jumat (27/9), kondisi udara di Kota Medan sudah masuk kedalam kategori Baik. Itu sebabnya kami tidak lagi memberikan update terbaru terkait kondisi udara di Kota Medan dan sekitarnya saat ini,” ucap Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Medan, Erida yang dilansir dari Sumut Pos, Minggu (29/9).
Menurut Erida, kondisi curah hujan yang tinggi pada bulan September pada sejumlah wilayah di Sumatera Utara membantu dalam memadamkan titik panas yang ada di Sumut. “Hujan ini sangat membantu.
Memadamkan titik panas. Terpantau oleh kita sejak beberapa hari yang lalu, titik panas di Sumut sudah tidak ada lagi,” ujarnya.
Curah hujan yang tinggi di Kota Medan dan sekitarnya, lanjut Erida, masih akan berlanjut hingga pada bulan Oktober dan November mendatang. “Untuk di sejumlah wilayah di Sumut, curah hujan di September ini memang lebih tinggi dibandingkan Agustus lalu, tapi ini masih akan terus berlangsung. Prediksi kami, untuk puncak curah hujan akan berlangsung di akhir bulan Oktober atau di awal bulan November,” terangnya.
Namun begitu, kata Erida, itu bukan berarti akan terjadi secara merata di seluruh wilayah di Sumut. “Karena kondisi sejumlah wilayah di Sumut ini kan berbeda-beda, banyak lereng juga di Sumut ini. Tapi kebanyakan wilayah di Sumut untuk bulan Oktober nanti memang akan terjadi peningkatan intensitas curah hujan,” pungkasnya. 
(ars)