Notification

×

Iklan

Iklan

Pembunuh Kristina Gultom: Dia Cakap Kotor dan Aku Sudah Masuk 3 Gelas Tuak

9 Agu 2019 | 13:14 WIB Last Updated 2019-11-10T13:22:04Z
Polres Taput menggelar temu pers terkait kasus pembunuhan Kristina Gultom (20) di Mako Polres Taput, di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (9/8/2019). Kapolres Taput, AKBP Horas Marasi Silaen memimpin langsung temu pers tersebut.
TARUTUNG,GREENBERITA.com - Kepolisian Resor Tapanuli Utara akhirnya menggelar temu pers terkait kasus pembunuhan Kristina Gultom (20) yang dilakukan Rinto Hutapea di Polres Taput, di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada Jumat (9/8/2019).

Jumpa pers yang dipimpin Kapolres Taput, AKBP Horas Marasi Silaen.

Kepada wartawan, Rinto Hutapea (36) mengungkapkan beberapa alasan sehingga dia nekat membunuh Kristina.

"Saya sakit hati pak, cakap kotor dia sama ku, " jawabnya sambil membelakangi kamera dan mengenakan baju tahanan.

Disinggung kenapa dirinya sakit hati kepada korban, Rinto menyebut dirinya ditolak saat menawari korban untuk dibonceng naik sepeda motornya sepulang dia minum Tuak dari lapo.
"Aku minta dia untuk kubonceng, naiklah dek aku bilang gitu. Terus dia nolak, dia langsung meludahi aku. Terus dia cakap kotor 'Bujanginam' katanya samaku," sebut Rinto lagi.

Rinto yang telah memiliki istri dan empat orang anak ini pun membantah memaksa membonceng korban.

Dia juga mengaku tidak ada rasa suka atau cinta kepada korban selama ini.

Alasan lain menurut tersangka menghabisi nyawa Kristina, sebelumnya audah minum tuak tiga gelas di lapo.

Dirinya tidak mengatakan tidak memperkosa, tapi membantah membuka pakaian korban.

"Bukannya membuka pakaian korban, tapi aku menarik bajunya sampai ke bawah gitu pak," jawabya lagi.

Tersangka pun mengaku masih berfamili dengan Kristina Gultom dan mengakui tidak jauh tinggal dari rumah korban di Dusun Pangguan Hutapra, Banuarea Tarutung, Tapanuli Utara.

Saat temu pers, barang bukti pakaian dalam korban dipaparkan. Termasuk sepeda motor yang dikendarai tersangka ketika itu.

Namun, sampai saat ini Polres Taput belum bisa memastikan apakah korban sempat diperkosa. Hingga kini, Polisi masih menungg hasil uji lab dan autopsi korban dari Rumah Sakit yang ditunjuk Polres.

(gb-ferndt)