PALEMBANG, GREENBERITA.com - Lahan gambut kebakaran lagi di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Selasa (16/7/2019), yang melahap areal setidaknya 2,5 hektare. Kebakaran di Desa Meranjat III/Tanjung Dayan Selatan Kecamatan Inderalaya Selatan ini terjadi pada pukul 13.00 WIB dan hingga kini masih dalam proses pemadaman.
“Tim di lapangan masih berusaha untuk memadamkan api, sulitnya medan menjadi kendala utama,” kata Kabid Penanggulangan Darurat BPBD Sumsel Anshori.
Ia mengatakan lahan yang terbakar ini merupakan lahan gambut kering sehingga api yang merambat dengan cepat. Selain itu, adanya semak belukar kering juga semakin membuat api berkobar.
Selama proses pemadaman dari pukul 14.30 hingga 18.05 WIB, Tim Satuan Tugas Darat Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Ogan Ilir hanya mampu memadamkan areal seluas satu hektare.
Terkait status kepemilikan lahan, Ansori mengatakan lahan itu merupakan milik warga sehingga BPBD setempat telah melapor ke kepolisian mengenai peristiwa ini. Ia menceritakan kebakaran ini diketahui saat Satgas BPBD Ogan Ilir berpatroli di desa-desa rawan karhutla yakni di Kecamatan Indralaya Selatan.
Saat patroli itu, petugas menemukan titik api yang cukup besar di desa Meranjat III/Tanjung Dayang Selatan. “Kami langsung kirimkan satu regu pemadam dengan 1 unit mobil tanki dan 2 mesin pemompa air. Pemadaman ini juga dibantu oleh petugas Babinsa dan masyarakat setempat,” kata dia.
Saat ini, lokasi kebakaran sudah dilokalisir untuk membuat api mati dengan sendirinya karena kehabisan bahan bakar. Setelah api tersebut padam, Ansori menambahkan, petugas akan melakukan operasi pendinginan dengan menyiram areal terbakar dengan air untuk memastikan tidak ada lagi sumber api.
“Selain itu, di BPBD Provinsi juga disiagakan lima unit helikopter pembom air yang bisa dioperasikan saat dibutuhkan, tapi hanya bisa siang hari karena SOP-nya begitu,” kata dia dilansir dari imcnews.com.
Kabupaten Ogan Ilir merupakan satu dari 9 kabupaten/kota rawan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel. Di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Komering Ilir ini, sering terjadi karhutla karena banyak lahan tak bertuan, yang berlokasi jauh dari pemukiman penduduk.
Umumnya, pemicu kebakaran ini karena oknum tak bertanggung jawab yang ingin membuka lahan dengan cara dibakar. Belum lama ini terjadi kebakaran lahan di Desa Sejaro Sakti, Inderalaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Kamis (11/7) yang menghanguskan lahan seluas 2 hektare. (rel-marsht)
“Tim di lapangan masih berusaha untuk memadamkan api, sulitnya medan menjadi kendala utama,” kata Kabid Penanggulangan Darurat BPBD Sumsel Anshori.
Ia mengatakan lahan yang terbakar ini merupakan lahan gambut kering sehingga api yang merambat dengan cepat. Selain itu, adanya semak belukar kering juga semakin membuat api berkobar.
Selama proses pemadaman dari pukul 14.30 hingga 18.05 WIB, Tim Satuan Tugas Darat Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Ogan Ilir hanya mampu memadamkan areal seluas satu hektare.
Terkait status kepemilikan lahan, Ansori mengatakan lahan itu merupakan milik warga sehingga BPBD setempat telah melapor ke kepolisian mengenai peristiwa ini. Ia menceritakan kebakaran ini diketahui saat Satgas BPBD Ogan Ilir berpatroli di desa-desa rawan karhutla yakni di Kecamatan Indralaya Selatan.
Saat patroli itu, petugas menemukan titik api yang cukup besar di desa Meranjat III/Tanjung Dayang Selatan. “Kami langsung kirimkan satu regu pemadam dengan 1 unit mobil tanki dan 2 mesin pemompa air. Pemadaman ini juga dibantu oleh petugas Babinsa dan masyarakat setempat,” kata dia.
Saat ini, lokasi kebakaran sudah dilokalisir untuk membuat api mati dengan sendirinya karena kehabisan bahan bakar. Setelah api tersebut padam, Ansori menambahkan, petugas akan melakukan operasi pendinginan dengan menyiram areal terbakar dengan air untuk memastikan tidak ada lagi sumber api.
“Selain itu, di BPBD Provinsi juga disiagakan lima unit helikopter pembom air yang bisa dioperasikan saat dibutuhkan, tapi hanya bisa siang hari karena SOP-nya begitu,” kata dia dilansir dari imcnews.com.
Kabupaten Ogan Ilir merupakan satu dari 9 kabupaten/kota rawan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel. Di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Komering Ilir ini, sering terjadi karhutla karena banyak lahan tak bertuan, yang berlokasi jauh dari pemukiman penduduk.
Umumnya, pemicu kebakaran ini karena oknum tak bertanggung jawab yang ingin membuka lahan dengan cara dibakar. Belum lama ini terjadi kebakaran lahan di Desa Sejaro Sakti, Inderalaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Kamis (11/7) yang menghanguskan lahan seluas 2 hektare. (rel-marsht)